Dengan perkembangan ini, Bahlil menegaskan masih ada ketidakadilan yang dirasakan UMKM. Terutama dalam aspek permodalan.
"Saya berpikir dari lubuk hati saya, kadang-kadang kita nggak adil dengan UMKM. Kredit perbankan kita Rp 6.300 triliun, tetapi yang dikasih ke UMKM tidak lebih dari 18%. Padahal UMKM punya kontribusi terhadap lapangan kerja gila sekali ini, 4 juta," tegasnya.
Oleh karena itu, Bahlil mendorong perbankan untuk lebih masif dalam memberikan akses permodalan kepada UMKM. Jika terwujud, maka dampaknya akan luar biasa terhadap penciptaan lapangan kerja.
"PDB (Produk Domestik Bruto) kita 60% UMKM, jumlah unit usaha kita 99% itu UMKM. Ini adalah instrumen yang palig bagus untuk penciptaan lapangan kerja," imbuh Bahlil.
(aji)
No more pages