SearchGPT nantinya dapat ditambahkan ke produknya yang paling terkenal, ChatGPT.
OpenAI mengatakan bahwa pengguna akan melihat jawaban atas pertanyaan mereka dengan atribusi langsung ke kreator atau dan publisher, termasuk dari semakin banyak perusahaan media yang telah membuat kesepakatan lisensi dengan startup dalam beberapa bulan terakhir.
OpenAI menolak untuk memberikan jadwal kapan SearchGPT akan diluncurkan, namun memberi penjelasan bahwa layanan ini akan tersedia bagi pengguna yang mendaftar untuk waitlist.
OpenAI mengatakan bahwa mereka bekerja sama dengan para kreator dan mitra publisher untuk mendapatkan feedback tentang tools baru ini.
OpenAI berencana mengintegrasikan fitur pencarian yang paling sukses ke dalam ChatGPT. Bloomberg sebelumnya melaporkan OpenAI sedang mempersiapkan produk pencarian.
Dengan peluncuran ChatGPT pada akhir tahun 2022, OpenAI memicu perlombaan untuk menanamkan AI generatif ke dalam berbagai layanan internet inti.
Google dan Microsoft Corp yang mendukung OpenAI merombak produk pencarian mereka dengan lebih banyak fitur AI percakapan, sementara perusahaan rintisan Perplexity memperkenalkan aplikasi AI yang berorientasi pada pencarian. Saat ini OpenAI mendorong maju dengan visinya sendiri untuk pencarian AI.
“Selama beberapa dekade, pencarian telah menjadi cara mendasar bagi penerbit dan kreator untuk menjangkau pengguna,” tulis OpenAI dalam sebuah posting blog pada hari Kamis.
“Saat ini, kami menggunakan AI untuk meningkatkan pengalaman ini dengan menyoroti konten berkualitas tinggi dalam antarmuka percakapan dengan berbagai peluang bagi pengguna untuk terlibat.”
Tantangan utama bagi OpenAI dan para pesaingnya, bagaimanapun, adalah memberikan informasi akurat kepada pengguna, terutama ketika mencari informasi tentang peristiwa terkini.
Fakta bahwa chatbot sering kali berhalusinasi, atau menciptakan jawaban yang salah atas pertanyaan ketika mereka tidak tahu jawabannya.
OpenAI telah membuat kesepakatan lisensi dengan publisher seperti News Corp, Axel Springer SE, dan majalah Time untuk melatih model kecerdasan buatan (AI) dan mengintegrasikan informasi yang lebih otoritatif dan terkini ke dalam produk perusahaan.
Sebagai bagian dari beberapa kesepakatan ini, OpenAI juga setuju untuk memberikan ringkasan berita kepada pengguna dengan atribusi.
“Tim yang sangat berbakat di OpenAI sangat memahami bahwa agar pencarian yang didukung oleh AI menjadi efektif, pencarian tersebut harus didasarkan pada informasi yang paling berkualitas dan paling dapat diandalkan yang disediakan oleh sumber terpercaya,” kata Robert Thomson, Chief Executive Officer (CEO) News Corp, dalam sebuah pernyataan.
Walau OpenAI telah mencapai kesepakatan dengan para publisher besar, OpenAI juga telah menghadapi tuntutan hukum dari beberapa surat kabar, termasuk New York Times.
Tuntutan dilayangkan karena diduga menggunakan artikel-artikel yang memiliki hak cipta tanpa izin. Pada saat yang sama, saingan OpenAI menghadapi beberapa penolakan atas produk pencarian mereka.
Para publisher cemas bahwa fitur pencarian AI Google dapat berdampak negatif pada traffic referral ke situs web mereka. Sementara itu, Perplexity dituduh meniru pekerjaan media.
OpenAI mengatakan bahwa mereka akan memberikan penerbit cara untuk mengatur bagaimana mereka muncul di fitur pencarian barunya.
Sebagai sebuah startup, OpenAI juga mengatakan bahwa situs web dapat memilih untuk muncul di hasil pencarian meskipun mereka tidak ingin konten mereka digunakan untuk melatih model OpenAI.
(bbn)