Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pagi jelang siang hari ini, pasar aset kripto bergerak menghijau cerah, utamanya Bitcoin dan Ethereum yang mengalami kenaikan harga mencapai lebih dari 2%, di mana Bitcoin terus bergerak nyaman di atas level resistance potensialnya US$69.000 pada pukul 11.00 WIB.

Mengutip data CoinMarketcap, Senin (29/7/2024), top market caps aset kripto ada di zona hijau. Bertepatan dengan usai rilisnya data dari US Bureau of Labor Statistics perihal inflasi PCE inti Amerika Serikat melambat di level 2,6% pada Juni, tetap menjadi yang terendah sepanjang 2024.

Inflasi AS yang tercermin dari Index harga pengeluaran konsumsi pribadi inti (core Personal Consumption Expenditures Price Index/PCE), yang tidak termasuk makanan dan energi yang volatil, hanya mencatat kenaikan 0,2% dari Mei.

Adapun gerak aset kripto paling tinggi laju kenaikannya terjadi pada Solana SOL mencapai 4,52% dalam 24 jam, secara sepekan berhasil menguat dengan melesat 5,98% pada harga US$192,87.

Ethereum ETH ada di posisi kedua pada daftar aset kripto paling menguat kinerjanya, adapun angka kenaikan saat ini sudah mencapai 3,11% dan secara sepekan masih merah 4,98% pada harga US$3.350,01.

Analisis Teknikal Bitcoin di Senin 29 Juli (Bloomberg)

Bitcoin yang terus mencetak angka kenaikan dengan melanjutkan pergerakannya menetap di atas level US$69.000, juga melesat dari US$67.500, dan tengah menguji target potensial US$70.000-an yang saat ini jadi level resistance psikologisnya.

Adapun saat ini laju Bitcoin ada pada level US$69.337 (Rp1,12 Miliar), atau menguat mencapai 2,25% dalam 24 jam, hingga kenaikannya menyentuh 2,28% dalam sepekan perdagangan.

Menyusul tren yang sama, altcoin lainnya juga melesat dalam 24 jam. Dogecoin DOGE milik Elon Musk dengan kenaikan menyentuh 2,88% dan sepekan masih melemah 4,95% menjadi US$0,1337.

Senada, Toncoin TON juga dalam trend kenaikan dengan terapresiasi 1,77% dalam 24 jam menjadi US$6,73, namun demikian TON masih tertekan 6,34% dalam sepekan.

XRP Koin juga tengah dalam trend kenaikan, dengan keberhasilan menguat 0,91% dalam 24 jam menjadi US$0,6069 dengan harga tersebut, XRP menguat 1,71% dalam sepekan.

Shiba Inu SHIB, dan Polygon MATIC, kompak di zona hijau dalam 24 jam. Dengan masing-masing mencatatkan angka kenaikan 0,97%, dan 0,46%.

Sentimen Pasar Aset Kripto

Angka inflasi pilihan Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) yang lebih lambat memberi sentimen di pasar terkait dengan arah kebijakan suku bunga acuan Federal Funds Rate tahun ini. Peluang pemangkasan bunga The Fed mulai September mendatang makin besar.

Perhatian juga tertuju pada data Pengeluaran Konsumen yang tetap sehat. Ini merupakan tanda-tanda positif bagi The Fed yang berupaya mendinginkan inflasi tanpa merusak ekonomi.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, laju PCE umum secara tahunan pada Juni ada di 2,5%. Melambat dibandingkan dengan pencapaian pada Mei, di 2,6% yoy, dan sekaligus menjadi yang terendah sejak Februari.

Inflasi PCE AS. (Sumber: Bloomberg)

“Data yang mixed cenderung melambat ini menandakan tekanan inflasi dan aktivitas ekonomi mendingin. Ini membuka jalan bagi The Fed untuk memangkas suku bunga acuan,” kata Fawad Razaqzada, Analis di Forex.com.

Kemudian, Pengeluaran Konsumen (Real Consumer Spending) yang disesuaikan dengan inflasi hanya ada kenaikan 0,2%, sementara kenaikan pada Mei direvisi naik.

Setelah hadirnya sentimen tersebut, peluang pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin (0,25%) pada FOMC 18 September 2024 meningkat mencapai 85,8% kemungkinan. Jika terjadi, suku bunga acuan akan menjadi 5,00%–5,25%.

Sementara itu, pada pertemuan FOMC 31 Juli, The Fed diprediksi tetap akan mempertahankan suku bunganya, dengan kemungkinan 95,9% menurut CME FedWatch Tools pagi jelang siang ini.

Dengan itu, pasar aset kripto di minggu ini menantikan rapat Federal Reserve, Bank Sentral paling berpengaruh di dunia, menggelar pertemuan Komite Pasar Terbuka (Federal Open Market Committee/FOMC) penentuan kebijakan moneter, FFR.

Probabilitas Federal Funds Rate dalam Rapat September (Sumber: CME FedWatch)

Pengumuman hasil FOMC dijadwalkan pada Rabu 31 Juli waktu setempat, atau Kamis dini hari 1 Agustus waktu Indonesia Barat. Hasil FOMC diprediksi menjadi pertemuan final para pengambil kebijakan yang akan menghasilkan keputusan ‘Hold’, sebelum nantinya pada September diyakini akan memulai siklus pelonggaran.

Sebelumnya, riset analis Ajaib Kripto Panji Yudha memaparkan bahwa data inflasi Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI) yang juga lebih rendah dari perkiraan dua minggu lalu menjadi landasan bagi kenaikan harga Bitcoin.

“Pasar kripto menunjukkan dinamika menarik,” mengutip riset yang diterbitkan baru-baru ini.

Dari sisi teknikal, dari riset terpisah Panji menganalisis, pengumuman data inflasi PCE pada Jumat akan memberikan reaksi ke Bitcoin, dengan melanjutkan tren kenaikan, di mana Bitcoin saat ini berada di kisaran level resistance US$69.000.

Jika Bitcoin berhasil breakout, maka target kenaikan berikutnya adalah US$71.000. Histogram MACD mengindikasikan momentum bullish.

“Sebaliknya, jika Bitcoin mengalami penolakan di level resistance, maka ada potensi penurunan kembali ke US$66.500,” tutup Panji.

(fad/wep)

No more pages