Itu tercermin dari pembelian logam mulia yang lompat 47,18% secara tahunan menjadi Rp17,61 triliun. Pembelian ini setara 83,13% dari total beban pokok Antam (ANTM) yang sebesar Rp21,19 triliun.
Beban pokok itu sendiri naik 21,61% secara tahunan dari sebelumnya Rp17,42 triliun.
Kenaikan tersebut tak mampu dikompensasi oleh penurunan beban usaha menajdi Rp1,47 triliun dari sebelumnya Rp1,91 triliun.
Alhasil, laba usaha Antam (ANTM) anjlok 77,13% menjadi Rp532,33 miliar.
Laba bersih ANTM menjadi tidak anjlok terlalu dalam karena terbantu laba selisih kurs Rp576,31 miliar. Sebelumnya, ANTM mencatat kerugian selisih kurs Rp318,81 miliar.
(ibn/dhf)
No more pages