Logo Bloomberg Technoz

Sementara, dibandingkan dengan tahun lalu, hanya melaju 2,6%. Sama seperti posisi Mei, sehingga menjadi yang terendah sepanjang 2024.

Adapun laju PCE umum secara tahunan pada Juni ada di 2,5%. Melambat dibandingkan dengan pencapaian pada Mei 2,6% yoy, dan sekaligus menjadi yang terendah sejak Februari.

“Data yang mixed cenderung melambat ini menandakan tekanan inflasi dan aktivitas ekonomi mendingin. Ini membuka jalan bagi The Fed untuk memangkas suku bunga acuan,” kata Fawad Razaqzada, Analis di Forex.com.

Kemudian, Pengeluaran Konsumen (Real Consumer Spending) yang disesuaikan dengan inflasi hanya ada kenaikan 0,2%, sementara kenaikan pada Mei direvisi naik.

Investor memproyeksikan dengan cermat bahwa pemotongan suku bunga pertama akan terjadi pada September.

Mengutip CME FedWatch Tools pagi ini, peluang penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,00–5.25% pada September memang masih tinggi, yaitu di angka probabilitas 85,8%.

Berlanjut, Federal Funds Rate bisa turun lagi 25 bps lagi pada November, dengan kemungkinan 61,5%.

Suku bunga acuan The Fed bisa turun lagi, 25 bps lagi pada Desember, probabilitasnya mencapai 59,9%. Dengan itu, Gubernur Jerome Powell dan rekan sejawat bisa memangkas suku bunga acuan sampai dengan 3 kali, atau 75 bps di sepanjang tahun ini.

Senada, menurut para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg News, The Fed kemungkinan akan mengisyaratkan rencananya untuk memotong suku bunga pada September pada pertemuannya pada Rabu (31/7/2024), langkah yang mereka katakan akan memulai penurunan setiap kuartal hingga 2025.

Pasar uang sepenuhnya memperkirakan langkah penurunan suku bunga pada September, dengan peluang dua kali lagi jelang tutup tahun, menurut data swap yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

"Pejabat The Fed, termasuk Gubernur Waller, telah mengakui bahwa mereka mendekati keputusan untuk menurunkan suku bunga," tulis Stephen Gallagher, Ekonom di Societe Generale, dalam catatan kepada kliennya.

(fad)

No more pages