Inilah Poin-Poin Penting dalam World Economic Outlook IMF Terbaru
Ruisa Khoiriyah
12 April 2023 08:33
Bloomberg Technoz, Jakarta - International Monetary Fund (IMF) menggelar agenda kuartalan World Economic Outlook setelah sebelumnya dilakukan pada Januari lalu. Kini di musim semi yang sejuk, lembaga internasional itu kembali merilis pandangan terbaru mereka terkait arah perekonomian dunia tahun ini.
Dalam laporan setebal 206 halamannya, IMF membeberkan pandangan dan penilaian terkini terkait perekonomian dunia. Berikut hasil assesmen yang bisa menjadi panduan bagi pelaku pasar dalam memutuskan keputusan berinvestasi sepanjang tahun dari laporan IMF terbaru World Economic Outlook April 2024:
-
IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia 2023 menjadi 2,8%, turun 0,1% dari proyeksi sebelumnya pada Januari lalu.
-
IMF menaikkan prediksi pertumbuhan ekonomi negara maju sedikit lebih tinggi 0,1% dari perkiraan sebelumnya menjadi 1,3% pada 2023, terdorong oleh pasar tenaga kerja yang kuat di Amerika. Angka itu tetap lebih lambat dibanding pertumbuhan ekonomi 2022 lalu sebesar 2,7%.
-
IMF memperkirakan Jepang akan tumbuh 1,3% tahun ini, lebih rendah 0,5% dibandingkan perkiraan awal pada Januari lalu karena capaian mengecewakan pada kuartal empat tahun lalu.
-
Amerika Serikat diprediksi akan tumbuh 1,6% tahun ini. Proyeksi itu lebih tinggi 0,2% dibanding sebelumnya.
-
IMF memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk negara-negara berkembang, yang memiliki bobot lebih besar dibandingkan negara maju berdasarkan tingkat daya beli, menjadi 3,9% tahun ini. Angka itu lebih rendah 0,1% dibandingkan prediksi pada Januari 2023. Pengurangan terbesar adalah pada perkiraan pertumbuhan ekonomi di Afrika Selatan yang terlihat hanya akan tumbuh 0,1%, menurun 1,1% dari perkiraan Januari lalu. Adapun peningkatan terbesar adalah untuk Arab Saudi yang diprediksi naik 3,1% tahun ini, lebih tinggi 0,5% dibanding perkiraan Januari, terdorong oleh proyek investasi yang besar.
-
Indonesia diprediksi akan tumbuh sebesar 5% tahun ini, melambat dari 2022 yang sebesar 5,3%. Kemudian pada 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali bangkit menjadi 5,1%. IMF memprediksi inflasi domestik Indonesia tahun ini akan ada di kisaran 4,4%, lantas melandai ke 3% pada tahun berikutnya. Transaksi berjalan diperkirakan akan defisit (-0,3%) tahun ini dan (-0,7%) pada 2024, setelah mencatat surplus 1% tahun lalu.