Logo Bloomberg Technoz

Sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari global. Indikator inflasi pilihan Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) menggambarkan perlambatan pada Juni, sementara Pengeluaran Konsumen tetap sehat. Ini merupakan tanda-tanda positif bagi The Fed yang berupaya mendinginkan inflasi tanpa merusak ekonomi.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Index Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi inti (core Personal Consumption Expenditures Price Index/PCE), yang tidak termasuk makanan dan energi yang volatil, hanya mencatat kenaikan 0,2% dari Mei.

Sementara, dibandingkan dengan tahun lalu, hanya melaju 2,6%. Sama seperti posisi Mei, sehingga menjadi yang terendah sepanjang 2024.

Adapun laju PCE umum secara tahunan pada Juni ada di 2,5%. Melambat dibandingkan dengan pencapaian pada Mei 2,6% yoy, dan sekaligus menjadi yang terendah sejak Februari.

“Data yang mixed cenderung melambat ini menandakan tekanan inflasi dan aktivitas ekonomi mendingin. Ini membuka jalan bagi The Fed untuk memangkas suku bunga acuan,” kata Fawad Razaqzada, Analis di Forex.com.

Kemudian, Pengeluaran Konsumen (Real Consumer Spending) yang disesuaikan dengan inflasi hanya ada kenaikan 0,2%, sementara kenaikan pada Mei direvisi naik.

Investor memproyeksikan dengan cermat bahwa pemotongan suku bunga pertama akan terjadi pada September.

Probabilitas Federal Funds Rate dalam Rapat September (Sumber: CME FedWatch)

Mengutip CME FedWatch Tools pagi ini, peluang penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,00–5.25% pada September memang masih tinggi, yaitu di angka probabilitas 85,8%.

Berlanjut, Federal Funds Rate bisa turun lagi 25 bps lagi pada November, dengan kemungkinan 61,5%.

Suku bunga acuan The Fed bisa turun lagi, 25 bps lagi pada Desember, probabilitasnya mencapai 59,9%. Dengan itu, Gubernur Jerome Powell dan rekan sejawat bisa memangkas suku bunga acuan sampai dengan 3 kali, atau 75 bps di sepanjang tahun ini.

Senada, menurut para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg News, The Fed kemungkinan akan mengisyaratkan rencananya untuk memotong suku bunga pada September pada pertemuannya pada Rabu (31/7/2024), langkah yang mereka katakan akan memulai penurunan setiap kuartal hingga 2025.

Pasar uang sepenuhnya memperkirakan langkah penurunan suku bunga pada September, dengan peluang dua kali lagi jelang tutup tahun, menurut data swap yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

"Pejabat The Fed, termasuk Gubernur Waller, telah mengakui bahwa mereka mendekati keputusan untuk menurunkan suku bunga," tulis Stephen Gallagher, Ekonom di Societe Generale, dalam catatan kepada kliennya.

Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, rilis data ekonomi AS sebelumnya memberikan sedikit rasa optimisme dengan pertumbuhan ekonomi di 2Q24 lebih tinggi dari ekspektasi dan inflasi yang mulai mereda.

“Kondisi seperti ini selain membantu melawan kekhawatiran bahwa ekspansi ekonomi AS berisiko terhenti secara tiba-tiba juga memberi dukungan pada ekspektasi bahwa Bank Sentral AS (Federal Reserve) akan mulai memangkas suku bunga acuan di bulan September,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG menguat 0,66% ke 7.288 disertai dengan munculnya pembelian. 

“Selama IHSG belum mampu break 7.354 sebagai resistance terdekatnya, saat ini posisi IHSG diperkirakan sedang berada pada bagian awal dari wave 2 dari wave (3), sehingga pergerakan IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya,” papar Herditya dalam risetnya pada Senin (29/7/2024).

Herditya juga memberikan catatan, adapun area koreksi IHSG diperkirakan akan menguji ke rentang 7.026-7.199.

Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, AMMN, INCO, LSIP, dan TUGU.

Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, The Fed diyakini akan tetap memangkas suku bunga acuan di FOMC September 2024, sekalipun realisasi pertumbuhan ekonomi AS di 2Q24 berada di atas ekspektasi. 

“Penguatan lanjutkan IHSG ke kisaran 7.300-7.330 di awal pekan (29/7) justru akan memperkuat indikasi Bullish continuation,” tulisnya.

Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi ADMR, AKRA, INCO, BRIS, SIDO, dan NCKL.

(fad)

No more pages