Logo Bloomberg Technoz

20 Pembayar Pajak Terbesar, Grup Djarum hingga Bank Mandiri

Azura Yumna Ramadani Purnama
28 July 2024 20:00

Petugas melayani wajib pajak di KPP Pratama Jakarta Cilandakdi Jakarta, Kamis (7/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Petugas melayani wajib pajak di KPP Pratama Jakarta Cilandakdi Jakarta, Kamis (7/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan 20 Wajib Pajak Badan atau grup perusahaan yang membayar pajak terbesar pada tahun 2023 dalam Malam Apresiasi dan Penghargaan Hari Pajak 2024. 

Direktur Jenderal (Dirjen) DJP Kemenkeu Suryo Utomo mengatakan pasti terdapat pihak yang mempertanyakan mengapa pihaknya mengumpulkan sejumlah Wajib Pajak badan atau grup perusahaan, bukan justru mengumpulkan nama Wajib Pajak Orang Pribadi.

Dalam pidatonya, ia bergurau hal tersebut dilakukan karena terinspirasi oleh film komedi berjudul ‘Agak Laen’. Ia mengatakan, hal ini dilakukan hanya karena ingin melakukan sesuatu yang berbeda ketika terus melakukan perubahan.

“Secara prinsip, yang kami lakukan malam ini adalah bagaimana kita mendudukkan diri dan menyamakan pemahaman bahwa pajak ada untuk negara, dikumpulkan pajak sepenuhnya untuk kepentingan negara, dan pembayaran pajak adalah kewajiban yang harus digunakan oleh negara,” kata Suryo dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (28/7/2024).

Berikut ini daftar 20 Perusahaan Pembayar Pajak terbesar di 2023.

  1. Grup Djarum - Robert Budi Hartono
  2. Grup Adaro - Garibaldi Thohir
  3. Grup Bayan Resource - Low Tuck Kwong
  4. Grup Indofood - Anthoni Salim
  5. Grup Sinarmas - Indra Widjaja
  6. Grup Gudang Garam - Susilo Wonowidjojo
  7. Grup Indika Energy - Hapsoro
  8. Grup MedcoEnergi - Ir. Arifin Panigoro
  9. Grup Musim Mas - Bachtiar Karim
  10. Grup Wings - Ir. Eddy William Katuari
  11. Grop Trakindo - Rachmat Mulyana Hamami
  12. Grup Agung Sedayu - Susanto Kusumo
  13. Grup CT Corp - Chairul Tanjung
  14. Grup Harum Energy - Lawrence Barki
  15. Grup Triputra - Ny. T.P. Racmat L. R. Imanto
  16. PT Pertamina (Pesero)
  17. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
  18. PT Pupuk Indonesia (Persero)
  19. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
  20. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Adapun, Suryo juga menyampaikan serangkaian perjalanan reformasi perpajakan yang telah dilakukan pemerintah sejak 1983. Perjalanan tersebut, katanya, telah melewati berbagai fase penting seperti krisis moneter 1998 dan krisis global 2008.