Direktur Regional WHO untuk Mediterania Timur Hanan Balkhy menuturkan, sejak Oktober 2023 sekitar 5.000 orang telah dievakuasi dari Gaza untuk mendapatkan perawatan medis di luar Gaza.
"Anak-anak ini hanyalah puncak gunung es. Ribuan orang dari segala usia masih berada di Gaza yang perlu dievakuasi secara medis dan berisiko meninggal jika mereka tidak dapat dengan cepat mengakses perawatan medis tingkat lanjut yang mereka butuhkan," ucap Hanan.
Ia menjelaskan, 80% diantaranya mendapatkan perawatan di Mesir, Qatar, dan Uni Emirat Arab. Meski demikian, masih terdapat 10.000 orang lainnya yang masih perlu dievakuasi dari Gaza.
"Pasien yang membutuhkan evakuasi di luar Jalur Gaza harus dapat keluar, sebaiknya ke Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, tetapi juga ke Mesir atau Yordania dan seterusnya,” lanjut Hanan.
Sementara itu, Direktur Regional WHO untuk Eropa Hans Henri P. Kluge mengungkapkan bahwa anak-anak tersebut akan dirawat di berbagai rumah sakit di seluruh Spanyol.
Ia juga mengatakan, evakuasi yang dilakukan ke Spanyol itu didukung mekanisme perlindungan sipil Uni Eropa yang bermitra dengan WHO. Dengan demikian, pihaknya mendorong negara-negara lain untuk mengikuti contoh ini.
“Terima kasih, Perdana Menteri Pedro Sanchez, Menteri Kesehatan Monica Garcia, dan semua pihak yang telah memungkinkan hal ini terjadi. Sesungguhnya, 'menyelamatkan satu anak, satu nyawa, berarti menyelamatkan umat manusia' adalah sebuah konsep yang mengakui keterkaitan seluruh umat manusia," kata Hans.
(azr/spt)