Logo Bloomberg Technoz

Ekonom Pertanyakan Urgensi Tiket Konser Dikaji Kena Cukai

Azura Yumna Ramadani Purnama
28 July 2024 11:00

Penonton berjalan memasuki area konser Coldplay di kawasan GBK, Senayan, Rabu (15/4/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Penonton berjalan memasuki area konser Coldplay di kawasan GBK, Senayan, Rabu (15/4/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Nailul Huda pertanyakan alasan pemerintah melakukan prakajian pengenaan tarif cukai pada tiket konser, detergen, dan beberapa barang lainnya.

Nailul berpandangan, tujuan pengenaan cukai pada suatu produk atau barang memiliki maksud untuk mengurangi konsumsi atas barang-barang yang memiliki efek negatif apabila dikonsumsi masyarakat.

“Tiket konser juga menimbulkan dampak negatif apa? Kan harus dijawab melalui kajian terlebih dahulu. Jadi ketika pemerintah ingin menerapkan cukai di barang-barang tersebut ya pemerintah sudah tidak sesuai dengan tujuan pengenaan cukai,” ujar Nailul saat dihubungi Bloomberg Technoz, Minggu (28/7/2024).

Dengan demikian, barang yang dikenakan atas cukai seharusnya barang-barang yang memiliki efek negatif ketika dikonsumsi. Ia mencontohkan, beberapa barang kena cukai seperti rokok, plastik, dan minuman berpemanis memiliki dampak negatif jika digunakan atau dikonsumsi oleh masyarakat.

Sementara cukai untuk tiket konser, makanan cepat saji, tissue, gawai pintar, MSG, batu bara, hingga detergen masih diperlukan kajian mendalam atas dampak negatif dari barang-barang tersebut.