Logo Bloomberg Technoz

3 Alasan Orang Indonesia Membeli Mobil Listrik, Beda dengan di AS

Dovana Hasiana
27 July 2024 12:45

Pengunjung mengunjungi booth BYD yang dipamerkan dalam ajang GIIAS 2024 di ICE BSD, Jumat (19/7/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pengunjung mengunjungi booth BYD yang dipamerkan dalam ajang GIIAS 2024 di ICE BSD, Jumat (19/7/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai setidaknya terdapat 3 faktor yang menjadi pertimbangan bagi masyarakat Indonesia untuk membeli mobil listrik atau electric vehicle (EV).

Pertama, faktor harga. Menurut Fabby, hal ini berkaitan dengan tren konsumsi masyarakat Indonesia untuk mobil, di mana 60% mayoritas penjualan mobil berada pada level Rp300 juta—Rp500 juta. Terlebih, harga EV sampai dengan 2023 masih lebih tinggi dibandingkan dengan harga mobil berbahan bakar fosil.

“Harga itu pertimbangan konsumen, apalagi [bagi] mereka yang ingin membeli mobil pertama, itu faktor penting,” ujar Fabby kepada Bloomberg Technoz, dikutip Sabtu (27/7/2024).

Namun, kata Fabby, sejak awal 2024 makin banyak mobil EV yang masuk pada kisaran harga yang sesuai dengan daya beli konsumen Indonesia; yaitu pada rentang Rp300 juta hingga Rp500 juta.  

Mobil listrik Wuling Air ev saat pameran IIMS 2023 di JIExpo, Jakarta, Kamis (16/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Sekadar catatan, harga tipe Air ev dari Wuling saat ini dibanderol dengan kisaran harga on the road (OTR) Jakarta mulai dari Rp190 juta hingga Rp275 juta. Sementara itu, harga 3 tipe mobil Build Your Dreams (BYD) berada pada kisaran Rp425 juta hingga Rp719 juta.