Logo Bloomberg Technoz

Janji Trump Cabut Mandatori EV di AS Tak Ancam Ambisi Baterai RI

Dovana Hasiana
27 July 2024 12:00

Donald Trump saat berpidato di Konvensi Nasional Partai Republik. (Sumber: Bloomberg)
Donald Trump saat berpidato di Konvensi Nasional Partai Republik. (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta Institute for Essential Services Reform (IESR) optimistis investasi baterai berbasis nikel di Indonesia bakal terus tumbuh, terlepas dari janji Donald Trump untuk mencabut ‘mandatori’ kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) pada hari pertamanya sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), jika dirinya memenangkan Pilpres 2024.

“Apalagi sampai hari ini setahu saya nikel kita belum dijual ke AS untuk yang baterai. Untuk yang baterai belum ada masuk ke AS,” ujar Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa kepada Bloomberg Technoz, dikutip Sabtu (27/7/2024).

Menurut Fabby, sebagian kebutuhan baterai EV yang diproduksi dalam negeri saat ini juga digunakan untuk kebutuhan domestik maupun untuk ekspor ke beberapa negara lain.

Adapun, Fabby tidak menampik bahwa AS merupakan pasar EV yang besar saat ini. Namun, negara-negara lain seperti China juga memiliki pasar yang tinggi. Terlebih, 40% penjualan kendaraan baru di China merupakan EV. 

Pertumbuhan penjualan EV global./dok. BNEF

Bahkan, kata Fabby, banyak provinsi di China yang sudah didominasi dengan penggunaan EV ketimbang kendaraan konvensional.