Logo Bloomberg Technoz

Bila Indonesia ingin mengikuti tren pasar penerbangan Internasional, maka aturan TBB atau TBB diserahkan kembali ke masing-masing maskapai. Namun, Gatot merasa sangsi akan hal tersebut lantaran, menurutnya, pemerintah lebih cenderung tetap mengatur tarif tetapi dengan mengendalikan biaya yang nantinya dikeluarkan maskapai.

Fenomena Wajar

Adapun, penurunan harga tiket pesawat yang terjadi secara global belakangan ini disebutnya sebagai hal yang wajar terjadi lantaran pada periode Agustus hingga November, permintaan tiket pesawat cenderung menurun karena bukan merupakan musim liburan.

Walhasil, maskapai biasanya menurunkan harga tiket untuk menarik lebih banyak penumpang pada periode ini. "Jadi kalau saat ini maskapai menurunkan harga tiket itu tren yang biasa," ungkapnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, dia berpendapat maskapai penerbangan Indonesia bisa menangkap peluang dari kejadiaan tersebut untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara. Salah satunya dengan diadakannya penerbangan internasional ke Indonesia melalui kerjasama dengan maskapai luar negeri.

"Maskapai luar negeri itu bisa kerjasama dengan maskapai nasional, sehingga nantinya turis menggunakan maskapai nasional untuk penerbangan domestik. Namun, ini juga harus ditunjang dengan atraksi dan sarana-prasarana wisata yang baik sehingga wisatawan luar negeri mau berkunjung ke Indonesia," pungkasnya.

Sekadar informasi, tarif internasional secara global turun 6% dalam enam bulan pertama 2024 dibandingkan dengan periode tahun lalu, menurut data Flight Center.

Penerbangan keluar Australia 13% lebih murah, sementara tarif ke Indonesia —tempat asal Bali, salah satu destinasi liburan favorit Australia — merosot 18%, kata Flight Center. Harga akan terus turun karena krisis biaya hidup membuat konsumen lebih sensitif terhadap harga.

Akibat maskapai penerbangan yang berada di bawah tekanan berupaya untuk mengisi pesawat beberapa bulan sebelum keberangkatan, ada kesepakatan untuk pemesanan awal, misalnya dengan mengutip tur 10 hari ke China, termasuk penerbangan dan akomodasi, yang ditawarkan dengan harga A$999 (US$658).

Di samping itu, penurunan tarif masih meresahkan beberapa bos maskapai penerbangan dan meresahkan investor. Indeks Bloomberg World Airlines, yang mencakup American Airlines Group Inc, Air China Ltd, dan Deutsche Lufthansa AG, turun sekitar 15% dalam 12 bulan terakhir.

Presiden Emirates Tim Clark, dalam sebuah wawancara di Farnborough Air Show, mengecam cara beberapa maskapai penerbangan tiba-tiba memangkas tarif, dan memperingatkan bahwa hal itu berisiko memicu “perlombaan menuju titik terendah.”

“Hanya dibutuhkan satu pemain besar untuk melakukannya dan semua orang melakukan hal yang sama,” kata Clark.

“Mereka harus menahan keberanian mereka. Karakteristik segmen yang mendorong bisnis kami telah berubah, jadi selaraskan titik harga Anda dengan hal tersebut dan ini adalah kisah yang berkembang, bukan kisah yang menyusut.”

“Sejauh yang saya tahu, selama A380 ke Heathrow penuh enam kali sehari dan saya bisa mendapatkan hasil seperti yang saya dapatkan, saya tidak akan berubah,” katanya.

(prc/wdh)

No more pages