Logo Bloomberg Technoz

Riuh Pemilik EV Ingin Balik ke Mobil BBM: Gegara SPKLU hingga LFP

Dovana Hasiana
27 July 2024 07:11

Ilustrasi mobil listrik (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi mobil listrik (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta Sejumlah faktor dinilai berkontribusi terhadap banyaknya pemilik kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di negara-negara Barat yang mulai berpikir untuk kembali beralih menggunakan mobil berbahan bakar fosil, sebagaimana disampaikan McKinsey & Company dalam riset terbarunya.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa berpandangan fenomena di negara-negara maju tersebut lebih banyak dipengaruhi oleh infrastruktur fasilitas pengisian listrik.

Dia mencontohkan pengguna mobil di Amerika Serikat (AS), misalnya, memiliki kebiasaan untuk melakukan perjalanan dari satu negara bagian ke negara bagian lainnya menggunakan mobil. Dengan demikian, kemumpunan infrastruktur stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) menjadi sangat penting.

“Sementara itu, kalau saya lihat di AS, charging infrastructure itu disediakan oleh produsen mobil. Misalnya Tesla dia bangun jaringan charger. Terus perusahaan mobil lain juga, ada yang memang bisa dipakai oleh multi brand, tetapi terbatas,” ujar Fabby saat dihubungi, dikutip Sabtu (27/7/2024).

Dia pun menggarisbawahi laporan McKinsey tersebut juga tidak bisa serta-merta disamaratakan dengan kondisi di negara lain. Fabby menekankan bahwa survei tersebut dilakukan di negara-negara Barat, salah satunya di AS, yang belum tentu menggambarkan kondisi di Indonesia. 

Ilustrasi mobil listrik Tesla. (Dok: Bloomberg)