Konvensi akan digelar di Chicago pada 19 Agustus 2024.
Sementara itu, Kamala sendiri telah menghadapi pengawasan ketat dalam perannya, dengan Partai Republik mempertanyakan kesiapannya untuk mengambil alih posisi sebagai panglima tertinggi saat pertanyaan meningkat tentang kesehatan dan ketajaman mental Biden (81 tahun) presiden tertua dalam sejarah Amerika.
Minggu lalu, Biden mengumumkan bahwa dia tidak akan mencalonkan diri kembali setelah penampilan debat yang buruk yang menegaskan ketakutan Partai Demokrat bahwa dia tidak akan mampu mengalahkan Trump atau menjabat satu periode lagi.
Percobaan pembunuhan yang mengejutkan terhadap Trump juga menjadi pengingat yang jelas tentang pentingnya jabatan wakil presiden. Minggu lalu, Trump mengumumkan calon wakil presidennya, Senator JD Vance dari Ohio, seorang populis yang berapi-api seperti mantan presiden tersebut.
Spekulasi publik tentang pilihan Harris berkisar di kalangan gubernur dan senator, banyak dari mereka berasa dari negara bagian yang kompetitif dan dapat menentukan hasil pemilu, termasuk Gubernur North Carolina Roy Cooper, Senator Mark Kelly dari Arizona, Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro, dan Gubernur Tim Walz dari Minnesota.
Menteri Perdagangan Gina Raimondo termasuk di antara mereka yang telah menerima materi penyaringan, menurut seseorang yang akrab dengan masalah tersebut. Anggota kabinet lainnya dan mantan kandidat presiden 2020, Menteri Transportasi Pete Buttigieg telah menyatakan bahwa dia terbuka untuk menjadi pilihan wakil presiden Harris.
Sebagai pengakuan bahwa ras dan gender mempengaruhi pemilu 2024, Harris sebagian besar mempertimbangkan kandidat pria dan berkulit putih untuk jabatan tersebut. Harris, yang membuat sejarah dalam perannya sebagai wakil presiden, akan menjadi wanita kulit berwarna pertama yang mendapatkan nominasi dari partai politik besar dalam sejarah AS.
Mantan Jaksa Agung Eric Holder telah dipilih untuk memimpin proses penyaringan, menurut seseorang yang akrab dengan proses tersebut.
(bbn)
