Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Emiten pertambangan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) membukukan laba bersih senilai US$475,2 juta atau setara Rp7,75 triliun (asumsi kurs saat ini) selama semester I 2024.

Angka ini naik 300,03% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, US$118,8 juta (Rp1,93 triliun).

Menyitir laporan keuangannya, Jumat (26/4/2024), AMMN juga membukukan total penjualan bersih mencapai US$1,54 miliar atau setara Rp25,25 triliun, naik 166,76% dari sebelumnya, US$580,5 miliar (Rp9,46 triliun).

Secara terperinci, naik penjualan tersebut sejalan dengan penjualan tembaga yang juga tumbuh 125,42% menjadi US$769,6 juta atau setara Rp12,55 triliun dari sebelumnya, US$341,4 juta (Rp5,56 triliun), bersamaan dengan naiknya produksi sebesar 76% secara tahunan dengan volume penjualan 173 juta ton.

Kemudian, penjualan emas juga naik 225,78% menjadi US$779,01 juta (Rp12,70 triliun) dari sebelumnya di US$239,1 juta (Rp3,90 triliun), yang juga tak lepas dari naiknya volume produksi sebesar 189% secara tahunan menjadi 494,8 ribu troy ons dengan volume penjualan sebanyak 344,2 ribu troy ons.

"Kinerja keuangan kami pada semester pertama 2024 juga merupakan yang tertinggi sejak pengambilalihan oeprasi tambang Batu Hijau," ujar Presiden Direktur AMMN Alexander Ramlie dalam siaran resminya.

Namun, naiknya penjualan tersebut juga turut menyebabkan beban pokok penjualan membengkak 134% menjadi US$696,7 juta dari sebelumnya yang sebesar US$297,5 juta.

Sementara itu, total aset AMMN hingga akhir Juni 2024 tercatat sebesar US$10,27 miliar, naik dari posisi akhir Desember 2023 yang sebesar US$9,09 miliar.

(ibn/ain)

No more pages