Pendapatan bunga Bank BRI berhasil tumbuh kuat mencapai 15,25% yoy, didorong oleh pertumbuhan pinjaman yang sama kuat menyentuh 11%, dan margin hasil yang lebih tinggi dari campuran aset yang amat baik.
Kinerja yang membaik juga terungkap dari paparan Analis Sucor Sekuritas Edward Lowis dalam riset terbaru. Didukung oleh pencapaian laba operasi sebelum-pencadangan (Pre-Provisioning Operating Profit/PPOP) tumbuh kuat melesat 12% yoy, dipicu oleh pendapatan biaya dan pemulihan yang lebih tinggi.
“Bank mengalami perbaikan dalam NPL dan Special-Mention Loan (SML) secara kuartalan di seluruh segmen pada kuartal kedua tahun 2024. Rasio Loan-at-Risk (LaR) keseluruhan juga menurun lebih lanjut menjadi 12% pada semester pertama tahun 2024 dari sebelumnya 12,7% pada kuartal sebelumnya,” jelas Edward.
Pertumbuhan angka penyaluran kredit Bank BRI juga berhasil tumbuh 11% yoy pada Semester I-2024 mencapai Rp1.336,78 triliun, angka ini juga sejalan dengan guidance perusahaan yang menargetkan pertumbuhan kredit pada 2024 di rentang 10%–12%.
Menariknya, Edward menyoroti perihal harga saham BBRI yang masih melemah secara year-to-date, atau di 2024. Ia berpendapat bahwa pasar mungkin bereaksi berlebihan terhadap kekhawatiran tentang kualitas kredit, gagal menghargai sepenuhnya potensi pertumbuhan jangka panjang dan kesehatan keuangan bank yang kuat.
“Selain itu, BBRI juga menawarkan hasil dividen yang amat menarik sebesar 7% pada harga saat ini,” paparnya.
Atas dasar potensi yang menarik tersebut, RHB Sekuritas dan juga Sucor Sekuritas menegaskan rekomendasi Buy/ Beli saham BBRI dengan masing-masing target harga dapat mencapai Rp5.900/saham, dan Rp6.000/saham, yang menyiratkan 2,7x PB 2024-25.
Pada tutup perdagangan Jumat, 26 Juli 2024, saham BBRI berhasil melaju dengan kenaikan 60 poin, dan menguat 1,28% menuju level Rp4.760/saham. Setelah ditransaksikan sebanyak 26.329 kali. Volume transaksi mencapai 192,27 juta saham, dengan nilai transaksi Rp918,41 miliar.
Adapun sepanjang tahun berjalan, saham BBRI masih mengalami pelemahan 16% ytd.
Rekomendasi Saham BBRI
Berdasarkan konsensus Bloomberg, dari total 35 analis, sejumlah 31 di antaranya atau setara dengan 88,6% merekomendasikan Buy/ Beli saham BBRI.
Hanya empat Analis yang merekomendasikan Hold. Sementara, tidak ada satu pun Analis yang merekomendasikan Sell. Hal ini mencerminkan sikap Bullish terhadap saham BBRI dalam 12 bulan ke depan.
Konsensus menghasilkan target harga Rp5.846/saham. Sedangkan harga saham Bank Rakyat Indonesia saat ini berada di level Rp4.760/saham. Artinya, masih ada peluang cuan hingga double digit, menyentuh 22,6% point-to-point.
Dari 31 Analis yang merekomendasikan Buy, terdapat 11 di antaranya yang memberikan rekomendasi bertepatan dengan pengumuman hasil kinerja keuangan Semester I-2024 Bank Rakyat Indonesia.
Terbaru, Analis Ciptadana Sekuritas, Erni M. Siahaan yang memberikan rekomendasi Buy dengan target harga saham BBRI mencapai Rp6.200/saham.
Untuk saat ini, kami mempertahankan rekomendasi Beli dengan target harga yang tidak berubah sebesar Rp6.770, berdasarkan P/B 2025E yang tetap pada 2,5x (+1,1x deviasi standar dari rata-rata 5 tahun).
Putera Satria Sambijantoro, Analis Bahana Sekuritas
Kemudian, Analis Citi, Ferry Wong merekomendasikan Buy dengan target harga Rp6.000/saham. Sama halnya, Analis Macquarie, Jayden Vantarakis, memberikan rekomendasi serupa, dengan rating Outperform dengan target harga Rp6.630/saham.
Menariknya lagi, Analis Bahana Sekuritas, Putera Satria Sambijantoro memberikan rekomendasi Buy saham BBRI dengan target yang amat Bullish mencapai Rp6.770/saham.
(fad/dba)