Menurut dia, PPATK sesuai dengan tugasnya, mendeteksi dari 4 juta akun ada 2.000 rekening yang diduga berfungsi untuk mengumpulkan atau mengepul dana judi online. Dari data tersebut, dia mengklaim, banyak sekali nama yang berinisial T atau pun abjad lainnya. 

"Kalau cuma inisial-inisial banyak sekali. Luar biasa banyak," ujar Ivan.

Selain itu, pada Satgas, PPATK juga berperan sebagai pemberi informasi melalui analisis terhadap sejumlah transaksi keuangan. PPATK tak terlibat dalam penindakan atau penanganan hukum pada orang-orang yang diduga terlibat dalam tindak pidana judi online.

"PPATK sudah menyampaikan semua [analisis data keuangan] inisial-inisial apa pun juga," kata Ivan.

Dia pun mengklaim tak memahami soal pernyataan kebal hukum pada sosok T yang disebut sebagai bos judi online di seluruh Indonesia. Dia ragu apakah benar-benar ada orang yang terbukti melakukan pelanggaran pidana namun tak mendapatkan hukuman.

"Kita enggak bisa mengatakan orang kebal hukum apa tidak," ujar dia.

(red/frg)