Penurunan total pendapatan PJAA juga tak mampu menekan beban pokok pendapatan dan beban langsung, yang justru membengkak, menjadi Rp293,2 miliar dari sebelumnya di Rp269,5 miliar. Alhasil, laba bruto tersisa Rp274,6 miliar.
Setelah diakumulasi dari pos beban dan penghasilan lainnya, total laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk Jaya Ancol tercatat Rp59,82 miliar, turun 44,45% secara tahunan.
Total aset Jaya Ancol hingga akhir Juni 2024 sebesar Rp3,66 triliun, tak berbeda jauh dibandingkan posisi akhir Desember 2023 yang sebesar Rp3,74 triliun. Total liabilitas dan ekuitas masing-masing tercatat senilai Rp1,99 triliun dan Rp1,67 triliun.
(wep)
No more pages