Logo Bloomberg Technoz

Ekonom: Tantangan Utama Program Makan Gratis Adalah Logistik

Mis Fransiska Dewi
26 July 2024 13:10

Siswa makan siang bersama saat simulasi program makan siang di SMPN 2 Curug, Kab. Tangerang, Kamis (29/2/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Siswa makan siang bersama saat simulasi program makan siang di SMPN 2 Curug, Kab. Tangerang, Kamis (29/2/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom menilai tantangan utama Program Makan Bergizi Gratis yang akan dijalankan pemerintahan baru di bawah pimpinan Presiden Terpilih Prabowo Subianto adalah persoalan logistik.

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menyarankan pemerintah untuk melakukan simulasi Program Makan Bergizi Gratis dengan membandingkan harga makanan di Jawa dan di Papua. Pasalnya, perbedaan wilayah bisa mempengaruhi harga makanan, sehingga berdampak pada perbedaan kualitas gizi yang diperoleh di masing-masing wilayah.

"Ada disparitas antar wilayah, karena masalah logistik dan harga bahan baku pangan antara Jawa dengan luar Jawa itu sudah sangat berbeda. Tingkat inflasinya juga sudah berbeda," tutur Bhima, dikutip jumat (26/7/2024).

Makan itu, dia menjelaskan uji coba program tersebut tidak bisa hanya dilakukan di sebagian kecil wilayah, apalagi hanya di Jawa --seperti yang saat ini dilakukan pemerintah. Jika demikian, maka akan menghasilkan kebijakan yang timpang. 

Beberapa waktu terakhir, pemerintah menggelar simulasi di Solo, Bogor, dan Tangerang. Menanggapi hal itu, Bhima berpendapat, simulasi yang dilakukan di Solo dengan banyak penyangga pangan tidak mencerminkan persiapan makan bergizi gratis di tingkat nasional.