Logo Bloomberg Technoz

Komentar dari Harris terdengar jauh lebih keras daripada bahasa yang biasanya digunakan oleh Presiden Joe Biden ketika membahas konflik tersebut, yang menunjukkan pendekatan alternatif yang mungkin akan diadopsi oleh Harris--yang saat ini mungkin akan menjadi Capres dari Partai Demokrat.

Partai Demokrat akan menghadapi Pemilu pada November mendatang melawan Capres dari Partai Republik, Donald Trump, dan konflik di Gaza mengancam akan meretakkan koalisi elektoral mereka.

Harris telah menyatakan lebih banyak empati terhadap penderitaan Palestina dibandingkan Biden selama perang berlangsung. Harris mengakui adanya ketegangan politik dalam negeri terkait perang di Gaza.

"Kepada semua orang yang menyerukan gencatan senjata dan semua orang yang mendambakan perdamaian, saya melihat Anda dan saya mendengar Anda. Mari kita selesaikan kesepakatan ini," ujar Harris.

Kunjungan Netanyahu telah menyoroti ketegangan-ketegangan di dalam partai. Ia menyampaikan pidato berapi-api di hadapan Kongres pada Rabu (24/7/2024) yang membela perang Israel, menepis kekhawatiran akan meningkatnya jumlah korban sipil di Gaza, dan mendesak AS untuk mempercepat pengiriman senjata guna membantu negaranya meraih kemenangan.

Pidato tersebut diboikot oleh banyak petinggi Partai Demokrat, termasuk mantan Ketua DPR Nancy Pelosi, dan menuai protes besar-besaran di dekat Gedung Kongres AS. Rekaman video menunjukkan beberapa demonstran menurunkan bendera AS di dekat Washington Union Station dan membakarnya. Netanyahu dalam pidatonya menyebut para demonstran sebagai "orang-orang bodoh yang berguna" bagi pendukung Hamas, Iran.

Harris mengecam apa yang ia sebut sebagai "tindakan tercela oleh para demonstran yang tidak patriotik dan retorika yang didorong oleh kebencian yang berbahaya" di Washington. Harris mengatakan dalam pernyataannya bahwa ia mendukung "hak untuk melakukan protes secara damai" tapi mengutuk pembakaran bendera AS, dengan mengatakan "bendera tidak boleh dinodai dengan cara seperti itu."

Netanyahu bertemu Biden pada Kamis (25/7/2024) pagi, berterima kasih kepada presiden atas dukungannya kepada Israel dan berjanji untuk terus bekerja sama dalam pertemuan yang menandai pertemuan pertama pemimpin AS tersebut dengan mitra asing sejak tidak terpilih kembali.

"Dari seorang Zionis Yahudi yang bangga menjadi Zionis Irlandia-Amerika yang bangga, saya ingin mengucapkan terima kasih untuk 50 tahun pelayanan publik dan 50 tahun dukungan untuk negara Israel," kata Netanyahu di Ruang Oval.

Netanyahu mengatakan keduanya telah "saling mengenal selama 40 tahun," dan menambahkan, "saya berharap dapat bekerja sama dengan Anda dalam beberapa bulan ke depan." Terlepas dari niat baik yang diperlihatkan di depan umum, kedua pemimpin tersebut berselisih mengenai pelaksanaan perang Israel melawan Hamas, yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh AS dan Uni Eropa.

Pemimpin Israel tersebut juga berusaha untuk membina hubungan dengan Trump, dengan kunjungan yang direncanakan pada Jumat (26/7/2024) ke resor Mar-a-Lago milik mantan presiden tersebut. Keduanya menikmati hubungan dekat selama masa kepresidenan Trump, tapi hubungan mereka terpecah karena pengakuan Netanyahu atas kemenangan Biden dalam Pemilu 2020.

Pidato Netanyahu di hadapan Kongres tidak secara langsung menyebutkan proposal gencatan senjata yang diajukan Biden. Para pejabat senior pemerintahan mengatakan bahwa negosiasi untuk kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas terus berlanjut. Namun, Netanyahu mengulangi pendiriannya bahwa perang tidak akan berakhir sampai Hamas dihancurkan.

Partai Republik menyerang wakil presiden karena tidak menghadiri pidato Netanyahu, dan menganggapnya sebagai tindakan yang tidak sopan. Harris seharusnya duduk di belakangnya di mimbar, tapi ia sedang berada di Indianapolis untuk acara kampanye.

(bbn)

No more pages