CrowdStrike klaim telah berjuang memperbaiki masalah tersebut. Perusahan beralasan kegagalan disebabkan oleh kesalahan pada alat jaminan kualitas (quality-assurance) yang mereka gunakannya.
Quality-assurance awalnya berfungsi untuk menyaring pembaruan. Bug tersebut, yang menurut perusahaan bukan merupakan hasil dari serangan siber atau pelanggaran keamanan, mempengaruhi lebih dari 8,5 juta pengguna Windows, menurut Microsoft Corp.
“Kepada para pelanggan kami yang masih terkena dampak, harap diketahui bahwa kami tidak akan berhenti sampai kami mencapai pemulihan penuh,” tulis Kurtz dalam postingannya.
Mesin Mac dan Linux tidak terpengaruh oleh insiden tersebut.
(bbn)
No more pages