Logo Bloomberg Technoz

Efdinal mengaku perusahaan tak menjual SRBI kepada nasabah ritel. Pihaknya hanya membeli SRBI untuk memenuhi Giro Wajib Minimum (GWM) sekunder saja. GWM merupakan dana atau simpanan minimum yang harus dipelihara bank dalam bentuk saldo rekening giro yang ditempatkan di BI.

"Tidak, kami beli SRBI untuk pemenuhan GWM sekunder saja," kata Efdinal.

BI sebelumnya mengeluarkan surat edaran bernomor 26/3/DGS-DPMA/Srt/B yang ditandatangani oleh Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti pada 24 Juli 2024.

Surat edaran menulis perihal Tindak Lanjut Implementasi SRBI sebagai Instrumen Operasi Moneter Pro Market, ditujukan kepada 92 Direktur Utama Bank Peserta Operasi Moneter.

Dalam surat edaran tersebut, BI menyatakan dua hal. Pertama, penerbitan SRBI telah mendorong pendalaman pasar uang yang tercermin dari peningkatan volume transaksi repo dan outright SRBI di pasar sekunder. 

Kedua, mempertimbangkan tujuan utama penerbitan SRBl sebagai instrumen OM pro market untuk memperkuat transmisi kebijakan moneter dan pendalaman pasar uang, BI menghimbau agar bank Saudara meIakukan transaksi SRBl dengan mempertimbangkan pengelolaan Iikuiditas bank, mengacu kepada market conduct, tidak meIakukan mobilisasi dana pihak ketiga (funding) dan tidak memasarkan secara langsung kepada nasabah retail untuk pembelian SRBl serta instrumen operasi moneter lainnya.

Menurut analis, langkah BI menegur sektor perbankan melalui surat edaran resmi tersebut, dilakukan untuk mencegah munculnya efek samping SRBI terhadap operasional perbankan.

"Apabila SRBI menjadi benchmark bagi nasabah ritel untuk menabung, maka cost of fund sektor perbankan berpotensi naik dan menggerus net interest margin. Tidak hanya mengurangi profitabilitas perbankan, hal ini dapat memicu aksi jual lanjutan atas saham-saham perbankan di bursa saham," kata Lionel Prayadi, Macro Strategist Mega Capital Sekuritas dalam catatan yang diterima.

Pada saat yang sama, dalam dua lelang terakhir, BI menurunkan bunga diskonto SRBI secara tajam menjadi 7,24% untuk tenor 12 bulan dalam lelang hari Rabu. 

"Langkah itu tergolong agresif karena pemangkasan suku bunga the Fed [bank sentral Amerika] baru akan berlangsung 7-8 minggu lagi pada tanggal 18 September," komentar analis.

Lionel menduga, BI berani menempuh langkah itu karena pola bull steepening di pasar surat utang AS, Treasury. Imbal hasil UST-2Y turun -6.1 bps menjadi 4,43% kemarin seiring menguatnya ekspektasi pasar atas pemangkasan suku bunga the Fed di bulan September.

Sementara itu, yield 30Y UST naik +5,8 bps menjadi 4,54% karena ekspektasi ‘no landing’ perekonomian AS yang semakin solid dengan ekspektasi pertumbuhan 2Q24 naik menjadi 2,00% QoQ SAAR dari tadinya 1,40% pada kuartal 1-2024.

(lav)

No more pages