Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) turun pada perdagangan kemarin. Koreksi harga minyak nabati pesaing ikut mempengaruhi harga CPO.

Pada Kamis (26/7/2024), harga CPO di Bursa Malaysia untuk kontrak pengiriman Oktober dihargai MYR 3.918/ton. Turun 0,18% dibandingkan hari sebelumnya dan menjadi yang terendah sejak 15 Juli.

Penurunan harga minyak nabati pesaing ikut menyeret harga CPO di zona merah. Kemarin, harga minyak kedelai di bursa Dalian (China) anjlok 1,1% dan di Chicago Board of Trade (Amerika Serikat/AS) berkurang 0,5%.

Sementara harga minyak biji bunga matahari turun 0,39%. Lalu harga minyak rapeseed terpangkas 0,48%.

Saat harga minyak nabati pesaing turun, maka keuntungan menggunakan CPO menjadi berkurang. Sebab, komoditas-komoditas tersebut memang saling menggantikan.

Selain itu, ekspektasi terhadap peningkatan pasokan juga membebani harga CPO. Malaysian Palm Oil Association (MPOB) memperkirakan produksi CPO Negeri Harimau Malaya pada 1-20 Juli naik nyaris 15% dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO berada di zona bearish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 46,97. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang berada di posisi bearish.

Sementara indikator Stochastic RSI tercatat 16,18. Sudah di bawah 20, yang berarti tergolong jenuh jual (oversold).

Oleh karena itu, harga CPO berpeluang bangkit. Target resisten terdekat ada di MYR 3.933/ton. Jika tertembus, maka MYR 3.938/ton bisa menjadi target selanjutnya.

Sedangkan target support terdekat adalah MYR 3.900/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga CPO turun menuju MYR 3.880/ton.

(aji)

No more pages