Selain itu, ekspektasi terhadap peningkatan pasokan juga membebani harga CPO. Malaysian Palm Oil Association (MPOB) memperkirakan produksi CPO Negeri Harimau Malaya pada 1-20 Juli naik nyaris 15% dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO berada di zona bearish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 46,97. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang berada di posisi bearish.
Sementara indikator Stochastic RSI tercatat 16,18. Sudah di bawah 20, yang berarti tergolong jenuh jual (oversold).
Oleh karena itu, harga CPO berpeluang bangkit. Target resisten terdekat ada di MYR 3.933/ton. Jika tertembus, maka MYR 3.938/ton bisa menjadi target selanjutnya.
Sedangkan target support terdekat adalah MYR 3.900/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga CPO turun menuju MYR 3.880/ton.
(aji)