Logo Bloomberg Technoz

Ekonomi AS Tetap Tangguh, Tekanan Bagi Rupiah Bisa Kian Besar

Tim Riset Bloomberg Technoz
26 July 2024 07:45

Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah kemungkinan akan menghadapi tekanan yang semakin besar dalam perdagangan pasar spot hari ini. Sentimen pasar berbalik memburuk pasca rilis data ekonomi Amerika yang memperlihatkan perekonomian terbesar di dunia itu masih sangat tangguh.

Indeks dolar AS memang masih stabil di 104,29 sejak semalam. Akan tetapi, bagi aset-aset di pasar emerging market mungkin akan tetap terdampak penurunan keyakinan akan pelonggaran moneter Federal Reserve pada akhir kuartal ini. Rupiah offshore terperosok ke level Rp16.300-an sejak penutupan bursa New York dini hari tadi, memberikan sinyal gerak rupiah spot hari ini kemungkinan akan makin melemah setelah kemarin ditutup lemah di Rp16.250/US$.

Pada pembukaan pasar Asia pagi ini, beberapa mata uang Asia dibuka melemah seperti won Korea yang tergerus 0,19% di awal transaksi. Kemudian yuan offshore juga turun tipis 0,02%, ringgit juga tergerus 0,06%. Sementara baht Thailand masih stabil dengan kenaikan tipis 0,01%.

Di pasar swap, para pelaku pasar menurunkan ekspektasi terhadap penurunan bunga acuan The Fed pada September. Probabilitasnya kini menjadi 87,7% setelah sebelumnya sempat menyentuh 94%. 

Data PDB Amerika yang dirilis tadi malam mengejutkan pasar. Negeri Paman Sam nyatanya masih mampu membukukan laju ekonomi yang tangguh pada kuartal II-2024 di tengah pengetatan moneter yang telah berlangsung sekian lama dan telah melesatkan bunga kredit di negeri itu.