Logo Bloomberg Technoz

Saham-saham LQ45 yang bergerak pada teritori positif antara lain, PT Bank Jago Tbk (ARTO) naik 110 poin ke posisi Rp 2.350/saham, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 90 poin ke posisi Rp 2.110/saham. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) naik 425 poin ke posisi Rp 10.325/saham.

Kabar dalam negeri, konsumen Indonesia semakin percaya diri dalam memandang situasi ekonomi. Tercermin dari data survei Konsumen Bank Indonesia (BI) yang menunjukkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Maret 2023 berada di level 123,3.

IKK naik dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 122,4 sekaligus menjadi yang tertinggi sejak Agustus 2022, atau dalam tren 7 bulan terakhir.

Kabar emiten, PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) menetapkan dividen tunai sebesar Rp 58/saham atas raihan laba bersih pada tahun buku 2022 sebesar Rp 3,32 triliun. Dividen tersebut sejumlah 40% dari total laba bersih NISP. Nilai total dividen tunai sebesar Rp 1,33 triliun.

PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) juga akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 70/saham dengan total Rp 555,43 miliar dari laba bersih tahun buku 2022. Dengan masa pembayaran dividen pada 5 Mei 2023.

Adapun pasar saham Asia bergerak bervariasi pada penutupan perdagangan hari ini Selasa (11/4/2023). Indeks Kospi naik 1,42%, indeks Nikkei 225 naik 1,05% dan indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,76%. Sementara itu, indeks Shanghai Composite turun 0,05% dan indeks Strait Times Singapore turun 0,05%. Adapun Dow Jones Index Future naik 0,10%.

Kabar regional, Bank sentral Korea Selatan (Bank of Korea/BOK) mempertahankan suku bunga acuannya pada level 3,5%. Ini adalah kedua kalinya BOK mempertahankan suku bunganya secara berturut-turut. 

Kabar global, pelaku pasar masih wait and see atas rilisnya data inflasi di Amerika Serikat (AS), bersamaan dengan kenaikan ekspektasi inflasi konsumen pada Maret menjadi 4,7% secara tahunan, naik dari Februari 4,2%. Kenaikan itu di luar ekspektasi pasar sehingga secara cepat menaikkan angka perkiraan kenaikan bunga Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) pada FOMC Mei yang akan datang.

Kini pelaku pasar memperkirakan probabilitas kenaikan suku bunga acuan The Fed pada Mei menjadi 72%, padahal sebelumnya probabilitasnya hanya sebesar 25%. Bersamaan dengan rilisnya data Non Farm Payroll (NFP) memperbesar peluang The Fed akan melanjutkan kenaikan suku bunga acuannya.

Adapun pelaku pasar kini mencermati jadwal rilisnya data Consumer Price Index (CPI) pada hari Kamis, serta rilis data Producer Price Index (PPI) akan diumumkan pada hari Jumat.

(fad/wep)

No more pages