Logo Bloomberg Technoz

Nyaris keseluruhan sektoral saham membukukan pelemahan. Paling dalam adalah saham transportasi dengan runtuh mencapai 1,72%. Menyusul saham barang baku, dan saham properti yang masing-masing melemah 1,69%, dan 1,63%.

Di samping itu, sejumlah saham mencatat kenaikan luar biasa dan menjadi top gainers. Di antaranya adalah PT Satria Mega Kencana Tbk (SOTS) yang melonjak 35%, PT Fuji Finance Indonesia Tbk (FUJI) dan PT Sekar Bumi Tbk (SKBM) melesat masing-masing 34,7% dan 24,7% serta PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ) meroket 9,62%.

Sedangkan sejumlah saham yang melemah dan menjadi top losers di antaranya PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) yang anjlok 35%, PT Eratex Djaja Tbk (ERTX) jatuh 20,3%, dan PT Net Visi Media Tbk (NETV) ambruk 9,81%.

Tidak hanya IHSG, seluruh indeks saham utama Asia juga terbenam di zona merah. Index Nikkei 225 (Tokyo), jadi yang paling parah dengan ambles mencapai 3,28%.

Disusul oleh, Topix (Jepang), Hang Seng (Hong Kong), KOSPI (Korea Selatan), PSEI (Filipina), Straits Times (Singapura), CSI 300 (China), Shanghai Composite (China), SETI (Thailand), Ho Chi Minh Stock Index (Vietnam), dan KLCI (Malaysia), terpangkas masing-masing 2,98%, 1,77%, 1,74%, 1,23%, 0,88%, 0,55%, 0,52%, 0,50%, 0,43%, dan 0,37%.

Mencermati index saham global, tekanan jual yang tinggi mengikuti arah di Bursa Saham Amerika Serikat semalam yang menyeret Nasdaq jatuh lebih dalam dari 3,64%. S&P 500 juga turun dengan melemah 2,31%. Searah, DJIA anjlok 1,25% point-to-point.

Sentimen yang mewarnai laju indeks Asia hari ini adalah datang dari kekhawatiran tentang pertumbuhan Ekonomi Amerika Serikat menyebabkan kerugian di keseluruhan sisi, menambah dorongan untuk aksi jual dengan penuh kehati-hatian di pasar keuangan.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, trader dan investor saham juga mulai meningkatkan perkiraan bahwa Federal Reserve harus memangkas suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan untuk menopang Ekonomi AS kedepannya. 

"Kami terus-menerus mengalami kekecewaan," kata Florian Ielpo, Kepala Penelitian Makro di Lombard Odier Asset Management.

AS akan merilis data penting Produk Domestik Bruto, dan Klaim Pengangguran Awal pada Kamis waktu setempat. Kekhawatiran tentang ekonomi terus meningkat pada Rabu setelah mantan Presiden Fed New York, William Dudley, menyerukan biaya pinjaman yang lebih rendah — diharapkan pada pertemuan minggu depan.

Tingkat Suku Bunga The Fed. (Bloomberg)

Langkah seperti itu bisa mengkhawatirkan karena menunjukkan para pejabat terburu-buru untuk menghindari resesi, kata beberapa analis.

Kasus untuk pelonggaran yang lebih agresif semakin menguat seiring sejumlah data menunjukkan dengan jelas Ekonomi AS mulai melambat. 

“Kami terus memandang lingkungan ini rentan terhadap lebih banyak risiko, volatilitas yang lebih tinggi, dan suku bunga pasar yang lebih rendah,” tulis para Ahli Strategi ING termasuk Padhraic Garvey dalam sebuah catatan.

(fad/ain)

No more pages