Logo Bloomberg Technoz

Nikel Andalan RI Anjlok ke US$15.827/Ton, Level Terendah 2024

Dovana Hasiana
25 July 2024 13:50

Pekerja mengawasi aliran logam cair panas hasil tambang nikel saat mengalir dari tungku di Norilsk, Rusia. (Andrey Rudakov/Bloomberg)
Pekerja mengawasi aliran logam cair panas hasil tambang nikel saat mengalir dari tungku di Norilsk, Rusia. (Andrey Rudakov/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nikel yang diperdagangkan di London Metal Exchange (LME) anjlok ke level terendah sepanjang tahun berjalan atau year to date (ytd). 

Menyitir LME hari ini, Kamis (25/7/2024), nikel turun 1,21% secara harian menjadi US$15.827/ton pada penutupan perdagangan hari Rabu (24/7/2025). 

Sekadar catatan, nikel beberapa waktu ini memang mengalami penurunan. Namun, penurunan pada penutupan perdaganganRabu melampaui level anjlok terendah pada tahun ini, yakni pada level US$15.921/ton pada Februari 2024. 

Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) memproyeksikan harga nikel berisiko makin anjlok dengan adanya janji Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mencabut ‘mandatori’ kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) pada hari pertama kembali memimpin pemerintahan, jika dirinya memenangkan Pilpres 2024.

Harga nikel LME./dok. Bloomberg

Sekretaris Umum APNI Meidy Katrin Lengkey mengatakan kebijakan untuk lebih mendukung industri otomotif konvensional itu bakal berdampak kepada harga nikel, meski tidak menjelaskan seberapa dalam penurunan tersebut.