Logo Bloomberg Technoz

Kemudian Dicky menyebutkan faktor-faktor lain yang menyebabkan kasus gagal ginjal pada anak. Dimulai dampak tidak langsung dari pandemi. Bahwa bila terinfeksi Covid-19 bisa menyebabkan awal kerusakan ginjal.

"Virus ini kan memiliki reseptor 2, ditemukan di ginjal sangat dimungkinkan virus ini mengifeksi dan merusak ginjal," kata Dicky. 

"Kedua pada anak yang terinfeksi covid-19 disebut sindrom inflamasi multi sistem atau MISC ya. Yang ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Selain itu penyakit atau terinfeksi Covid itu juga diketahui secara ilmiah bisa menyebabkan kalkulasi dan bis menganggu aliran darah ke ginjal dan menyebabkan kerusakan ginjal," tambah Dicky.

Kemudian kata Dicky soal keterbatasan akses keperawatan medis juga bisa menyebabkan peningkatan kasus gagal ginjal meningkat. "Sehingga banyak anak tak dapat medis rutin ya yang akhirnya bisa mempengaruhi kesehatan ginjal misalnya," jelas Dicky. 

Lebih lanjut ketika masa pandemi penggunaan obat-obatan tidak tepat, tanpa pengawasan medis misalnya, obat-obatan itu bisa memperburuk ginjal, contoh anti-inflamasi non steroid yang berlebihan 

Selain dihubungan faktor Covid-19, gagal ginjal juga banyak disebabkan oleh  gaya hidup kebiasaan tidak sehat juga berkontribusi. Dicky mengatakan fenomena gaya hidup tak sehat juga terjadi di banyak negara, misal konsumsi minuman manis, soda, jus kemasan yang umumnya mengandung gula tinggi. 

"Bisa menyebabkan obesitas dan diabetes tipe 2, keduanya merusak fungsi ginjal," kata Dicky. 

"Beberapa anak di kota, daerah, kurang gerak, cenderung kurang aktivitas akhirnya mengarah ke obesitas dan syndrom metabolik yang akhirnya bisa merusak ginjal," jelas Dicky,

Kemudian perilaku kurang minum air putih, jangka panjang berfungsi berpotensi mengganggu fungsi ginjal. Termasuk konsumsi makanan tidak sehat, tinggi garam, tinggi lemak, dan memakai bahan pengawet yang di antaranya junkfood dan berisiko hipertensi diabetes. Pada gilirannya berpotensi merusak ginjal. 

Dan khusus penyakit diabetes dan hipertensi  dua penyakit, dunia media berkontribusi berpotensi kejadian kerusakan ginjal.

(dec/spt)

No more pages