Logo Bloomberg Technoz

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, sementara ukuran aktivitas penyedia jasa menunjukkan pertumbuhan tercepat sejak Maret di tahun yang sama.

"Data flash PMI menandakan skenario ideal (goldilocks) pada awal kuartal ketiga, dengan ekonomi tumbuh pada laju yang kuat sementara inflasi mereda," kata Chris Williamson, Kepala Ekonom Bisnis di S&P Global Market Intelligence, dalam sebuah pernyataan.

Index Bisnis Baru di kelompok penyedia layanan juga meningkat ke level tertinggi dalam setahun. Laporan tersebut menunjukkan perekonomian AS terus tumbuh, namun pada saat yang sama pelaku usaha memiliki kapasitas terbatas untuk membebankan biaya yang lebih tinggi pada konsumen.

Aktivitas bisnis AS. (Sumber: Bloomberg)

Laporan ini hadir jelang perkiraan awal Produk Domestik Bruto Kuartal II-2024 yang akan dirilis pada Kamis (25/7/2024) nanti malam. Angka-angka tersebut diproyeksikan menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang sehat, meskipun pada laju yang lebih moderat dibandingkan dengan paruh kedua tahun lalu.

Konsensus pasar memperkirakan ekonomi Negeri Paman Sam pada Kuartal II-2024 akan tumbuh 1,9% secara kuartalan yang disetahunkan (annualized). Lebih tinggi ketimbang kuartal sebelumnya yang sebesar 1,4%.

Kemudian besok malam waktu Indonesia, akan dirilis data inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) periode Juni. PCE adalah indikator penunjuk inflasi yang menjadi pilihan Bank Sentral Federal Reserve.

Pada Juni, pasar memperkirakan laju PCE inti secara bulanan ada di angka 0,1%. Sama dengan bulan sebelumnya, tetapi menjadi laju terlemah sejak November tahun lalu.

Berbagai data ini tentu akan jadi pertimbangan The Fed dalam menentukan suku bunga acuan. Sejauh ini, pasar masih percaya diri bahwa Gubernur Jerome Powell dan sejawat akan menurunkan Federal Funds Rate paling cepat di pertemuan September.

Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, investor menantikan rilis sejumlah data ekonomi AS minggu ini untuk menilai kondisi ekonomi AS dan apa artinya bagi keputusan kebijakan moneter Federal Reserve.

“Secara umum, investor telah memperhitungkan peluang pemangkasan suku bunga acuan di bulan September oleh Federal Reserve,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG kembali terkoreksi 0,70% ke 7.262 dan masih didominasi oleh volume penjualan. 

“Selama IHSG belum mampu break 7.354 sebagai resistance terdekatnya, saat ini posisi IHSG diperkirakan sedang berada pada bagian awal dari wave 2 dari wave (3),” papar Herditya dalam risetnya pada Kamis (25/7/2024).

Herditya juga memberikan catatan, sehingga pergerakan IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya. Adapun area koreksi IHSG diperkirakan akan menguji ke rentang 7.026-7.199.

Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, ASII, BIRD, BREN, dan TLKM.

Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, IHSG diperkirakan lanjutkan pullback di Kamis (25/7).

“Memperoleh arahan negatif yang relatif solid dari eksternal, IHSG diperkirakan lanjutkan pullback di Kamis (25/7). Waspadai support level di level psikologis 7.200. Secara teknikal, pelemahan di Rabu (24/7) memicu pelebaran negative slope pada MACD,” tulisnya.

Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi BBTN, CPIN, PGEO, MDKA, dan ASSA.

(fad/aji)

No more pages