Logo Bloomberg Technoz

Kemudian besok malam waktu Indonesia, akan dirilis data Personal Consumption Expenditure (PCE) periode Juni. PCE adalah indikator penunjuk inflasi yang menjadi pilihan bank sentral Federal Reserve.

Pada Juni, pasar memperkirakan laju PCE inti (core) secara bulanan ada di 0,1%. Sama dengan bulan sebelumnya, tetapi menjadi laju terlemah sejak November tahun lalu.

Berbagai data ini tentu akan jadi pertimbangan The Fed dalam menentukan suku bunga acuan. Sejauh ini, pasar cukup percaya diri bahwa Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan sejawat akan menurunkan Federal Funds Rate paling cepat September.

Mengutip CME FedWatch, probabilitas pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% pada September mencapai 90%. Kemudian, suku bunga acuan diperkirakan bisa turun 25 bps lagi ke 4,75-5% pada November dengan peluang 56,4%. 

Bahkan masih ada ruang penurunan 25 bps lagi ke 4,5-4,75% pada Desember, kemungkinannya 52,7%. Jadi, bukan tidak mungkin suku bunga acuan di Negeri Adikuasa bisa turun 3 kali atau 75 bps sebelum 2024 berakhir.

Namun semua ini masih ekspektasi, belum jadi realisasi. Seperti yang sering dikemukakan Powell dan rekan, The Fed akan sangat data dependent, keputusan yang diambil berdasarkan pada data terkini.

Oleh karena itu, data pertumbuhan ekonomi dan PCE menjadi penting karena merupakan landasan bagi The Fed dalam pengambilan keputusan. Sebelum data itu dirilis, investor pun memilih wait and see.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih setia di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 53,73. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish

Sementara indikator Stochastic RSI berada di 3,64. Jauh di bawah 20, yang berarti tergolong sangat jenuh jual (oversold).

Oleh karena itu, harga emas masih berpeluang naik. Cermati pivot point di US$ 2.403/troy ons. Jika tertembus, maka target resisten USR 2.410-2.423/troy ons akan terkonfirmasi.

Adapun target support terdekat adalah US$ 2.389/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas melorot menuju US$ 2.360/troy ons.

(aji)

No more pages