Cliff Venzon dan Andreo Calonzo - Bloomberg News

Bloomberg, Filipina menetapkan status wilayah ibu kota, Manila, dalam status bencana pada hari Rabu (24/7/2024). Banjir tersebut disebabkan hujan monsun makin intensif oleh Topan Gaemi yang menenggelamkan sebagian besar wilayah ekonomi utama dan memicu evakuasi.

Dewan walikota Metro Manila menyetujui deklarasi yang akan memfasilitasi pencairan dana bantuan secepatnya, berdasarkan proses yang dilakukan oleh badan yang mengawasi wilayah tersebut. Presiden Ferdinand Marcos Jr. juga meliburkan kantor-kantor pemerintah dan kelas-kelas sekolah pada hari Kamis, kata Sekretaris Eksekutif Lucas Bersamin dalam sebuah pernyataan.

Pembekuan harga kebutuhan pokok di Metro Manila berlaku segera "untuk melindungi konsumen dari kenaikan harga yang tidak adil selama masa krisis ini," Menteri Perdagangan Alfredo Pascual mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah deklarasi para walikota.

Keputusan ini diambil ketika hujan lebat terus mengguyur ibukota yang berpenduduk lebih dari 13 juta jiwa dan menyumbang sepertiga dari hasil ekonomi negara ini. Sedikitnya empat orang tewas akibat tanah longsor di selatan Manila di tengah hujan lebat yang memaksa ratusan ribu orang mengungsi dari rumah mereka di negara Asia Tenggara yang rawan topan tersebut.