Logo Bloomberg Technoz

Ekonomi Malaysia di Atas Target, Cabut Subsidi BBM Bisa Ditunda

News
24 July 2024 15:20

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. (Sumber: Bloomberg)
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. (Sumber: Bloomberg)

Anisah Shukry - Bloomberg News

Bloomberg, Perekonomian Malaysia yang tumbuh lebih cepat dari perkiraan tahun ini, sehingga dapat memberi ruang kepada Perdana Menteri Anwar Ibrahim menunda rencana pemotongan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Perkiraan ini disampaikan oleh Maybank Investment Bank Bhd.

Malaysia masih dapat mencapai tujuannya untuk mempersempit defisit fiskal menjadi 4,3% dari produk domestik bruto (PDB) tahun ini meskipun Anwar menunda penghapusan subsidi RON95 hingga 2025, menurut Kepala Ekonom Investasi Maybank, Suhaimi Ilias. Hal ini terutama jika PDB tahunan melebihi perkiraan resmi 4% hingga 5%, karena hal itu akan lebih banyak menghasilkan pendapatan.

Prospek seperti itu tampaknya sangat mungkin terjadi. Maybank melihat risiko peningkatan pada proyeksi pertumbuhan 4,7% saat ini, menurut Suhaimi, dan akan meninjau perkiraan tersebut setelah angka PDB kuartal kedua final dirilis bulan depan. Analis di Citigroup Inc sudah menaikkan perkiraan mereka untuk pertumbuhan Malaysia menjadi 5,2% setelah negara tersebut melaporkan ekspansi yang lebih cepat dari yang diperkirakan pada kuartal terakhir.

“Perekonomian pada dasarnya berjalan dengan sangat baik,” kata Suhaimi dalam penjelasannya pada Selasa (23/07/2024). Jika pemotongan subsidi ditunda ke tahun depan, inflasi Malaysia akan rata-rata mendekati 2% pada 2024 dibandingkan perkiraan Maybank saat ini sebesar 2,4%, tambahnya.