Logo Bloomberg Technoz

Ketergantungan RI pada China Besar, Pertumbuhan Ekonomi Ikut Lesu

Ruisa Khoiriyah
24 July 2024 12:00

Aktivitas ekonomi warga Jakarta, Indonesia (Dok Bloomberg/Muhammad Fadli)
Aktivitas ekonomi warga Jakarta, Indonesia (Dok Bloomberg/Muhammad Fadli)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2024 diprediksi di bawah 5% akibat kepungan berbagai faktor yang menghambat laju Produk Domestik Bruto, menurut prediksi CORE.

Kelesuan ekonomi Negeri Panda, China, yang menjadi salah satu mitra dagang terbesar Indonesia, turut menyeret perekonomian RI jadi melemah. 

Dalam kajian terbaru yang dilansir kemarin, lembaga riset Center of Reform On Economic (CORE), mencatat, perekonomian Tiongkok yang sejauh ini menjadi tujuan ekspor utama Indonesia, semakin menunjukkan pelemahan.

Ilustrasi Perdagangan Ekspor Impor di Pelabuhan. (Dok: Bloomberg)

Permintaan domestik di negeri dengan ukuran ekonomi terbesar kedua di dunia itu makin turun terindikasi dari laju penjualan ritel yang ambles di bawah 3%. Krisis properti yang masih belum berujung, kian menekan pasar industri domestik di China.

"Fenomena "friend-shoring" dalam pola ekspor Indonesia ke China mengakibatkan kinerja ekspor nasional menjadi sangat rentan terhadap fluktuasi ekonomi negara itu. Hal itu menimbulkan risiko konsentrasi pasar yang signifikan bagi perekonomian Indonesia," kata Mohammad Faisal, Direktur Eksekutif CORE dalam paparan Mid Year Review Core Indonesia 2024, Selasa sore.