Logo Bloomberg Technoz

“[Selain itu,] insentif LCGC dapat terus meningkatkan jumlah kendaraan yang tidak environmental friendly di jalan dan dapat memperparah kemacetan,” ujar Yannes kepada Bloomberg Technoz, dikutip Rabu (24/7/2024).

Dengan rencana perluasan insentif LCGC, Yannes mengatakan, pemerintah juga perlu memastikan bahwa pengembangan EV tidak akan terhambat.

Terlebih, rencana insentif LCGC bisa menimbulkan kekhawatiran akan kurangnya fokus pemerintah pada pengembangan EV.

Membantu Konsumsi

Sisi positifnya, Yannes menilai rencana insentif tersebut juga membuat LCGC menjadi lebih terjangkau, membantu masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah di Indonesia untuk memiliki kendaraan pribadi. 

Selain itu, peningkatan penjualan LCGC dapat mendorong pertumbuhan industri otomotif dan menciptakan lapangan kerja.

Rencana perluasan insentif LCGC pertama kali diungkapkan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di sela pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 medio pekan lalu.

Agus mengatakan, pemerintah berencana memperluas program insentif ke kendaraan-kendaraan ramah lingkungan, seperti LCGC.

Sebelumnya, Kemenperin  juga telah mengeluarkan kebijakan mengenai mobil murah dan ramah lingkungan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian No. 33/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau.

"Kemudian kalau untuk program LCGC, karena pada dasarnya program itu merupakan program ramah lingkungan, maka itu kita bisa perluas dan juga kita sekarang sedang menghitung seberapa besar faktor kenaikan dari unit LCGC," kata Agus.

"Jadi program produsen yang mengikuti program LCGC itu sekarang kita hitung berapa besar mereka bisa menaikkan harga," lanjutnya.

(dov/wdh)

No more pages