Logo Bloomberg Technoz

Rebound Rupiah Mungkin Kembali Terjegal Hari Ini

Tim Riset Bloomberg Technoz
24 July 2024 07:47

Pameran Temporer D'Commentry 'Rupiah Berkisah tentang Timur' di Museum Bank Indonesia, Jumat (12/7/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pameran Temporer D'Commentry 'Rupiah Berkisah tentang Timur' di Museum Bank Indonesia, Jumat (12/7/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rebound rupiah kemarin sepertinya akan kembali terjegal dalam perdagangan pasar spot hari ini. Indeks dolar Amerika Serikat (AS) kembali merangsek naik dan mempersempit peluang penguatan mata uang yang menjadi lawannya, termasuk rupiah.

Di pasar offshore, rupiah NDF bergerak stagnan di kisaran Rp16.217-Rp16.227/US$ pagi ini setelah pada penutupan bursa New York kemarin ditutup stabil. Level pergerakan rupiah offshore itu tidak jauh dari posisi penutupan rupiah spot kemarin di Rp16.210/US$.

Indeks dolar AS tadi malam ditutup menguat 0,13% dan pagi ini melanjutkan penguatan ke 104,50. Alhasil, itu memberikan tekanan pada valuta Asia pagi ini.

Pada awal transaksi, mayoritas mata uang Asia bergerak melemah di kisaran sempit. Won Korea dan dolar Singapura dibuka melemah tipis 0,08% dan 0,03%. Sedangkan baht Thailand stagnan dan dolar Hong Kong menguat tipis 0,01%.

Perhatian pelaku pasar pekan ini masih terfokus pada rilis data inflasi PCE Amerika pada Jumat nanti. Data penting itu akan menjadi 'bekal' terakhir para pengambil kebijakan di Federal Reserve, bank sentral AS, dalam memutuskan policy rate pada pertemuan Komite Terbuka (FOMC) yang dijadwalkan pada 31 Juli nanti.