Logo Bloomberg Technoz

Pekan lalu, China sudah merasakan curah hujan yang amat tinggi. Korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi tersebut mencapai 26 orang.

Selain korban jiwa, cuaca ekstrem ini juga akan mempengaruhi aktivitas pertambangan batu bara. Terutama di daerah Shaanxi, salah satu produsen batu bara terbesar di Negeri Tirai Bambu.

China adalah produsen sekaligus konsumen batu bara terbesar di dunia. Jadi saat produksi di negara itu terdampak faktor alam. maka akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan harga.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara masih menempati zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 50,44. RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Adapun indikator Stochastic RSI berada di 71,68. Berada di area beli (long) dan cukup kuat.

Harga batu bara kini sudah berada di pivot point di level US$ 134/ton. Ke depan, pergerakannya mungkin berada di rentang sempit.

Target resisten terdekat adalah US$ 137-139/ton. Sementara target support terdekat ada di US$ 133-132/ton.

(aji)

No more pages