Logo Bloomberg Technoz

Luhut menggarisbawahi peningkatan lifting migas nasional perlu dilakukan untuk mewujudkan ketahanan dan ketersediaan energi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan. 

“Saya berharap setelah rapat koordinasi hari ini, setiap kementerian/lembaga memiliki komitmen yang sama. Komitmen untuk meningkatkan iklim investasi sektor migas dengan mengejar kemudahan berbisnis [ease of doing business] di sektor ini,” ujarnya. 

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan bahwa target produksi siap jual atau lifting minyak dan gas (migas) yang ditargetkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 tidak akan tercapai.

Sekadar catatan, target lifting minyak bertengger pada level 635.000 barel per hari (bopd) dan gas pada level 1,03 juta barel setara minyak per hari (boepd).

Plt Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan proyeksi lifting migas berada di bawah target APBN 2024 karena terdapat penyesuaian dalam asumsi dasar makro 2024—2029.

Keputusan penyesuaian diambil berdasarkan rapat interdep yang melibatkan Kementerian Keuangan, Kementerian ESDM, Bank Indonesia, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapennas) dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

“Terdapat deviasi dalam realisasinya, liftingminyak [2024] diproyeksikan 596.000 bopd dan lifting gas 995.000 boepd atau di bawah target APBN 2024,” ujar Dadan dalam agenda rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (29/5/2024).

(dov/ain)

No more pages