Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengutarakan dampak siklon tropis Prapiroon yang terpantau di Teluk Tonkin.
Siklon tropis prapiroon memiliki kecepatan angin maksimum 60 knots dan tekanan udara minimum 980 hPa.
BMKG memprediksi badai kencang ini akan melemah dalam 24 jam ke depan dan akan punah menjadi tropical low. Angin bergerak ke arah barat-barat lau menjauhi wilayah Indonesia.
“Sehingga siklon tropis prapiroon tidak memberikan dampak terhadap cuaca di Indonesia,” tulis BMKG dalam informasi yang diunggah di akun @infobmkg.
Sebelumnya diberitakan, BMKG menyebut siklon tropis Gaemi di Laut Filipina akan memberikan dampak terhadap cuaca di wilayah Indonesia.
"Dampak tidak langsung siklon tropis Gaemi: hujan sedang hingga lebar di Sulawesi Utara dan Kalimantan utara," tulis BMKG melalui akun Instagramnya, Senin (22/7/2024).
Siklon tropis Gaemi juga memberikan dampak tidak langsung terhadap gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di perairan Bitung, Perairan Sangihe, hingga Kepulauan Talaud.
"Juga laut Maluku bagian utara," tulis BMKG. Gelombang tinggi diperkirakan mencapai 2,5 meter.
(spt)