“Klien kami semakin tertarik untuk mendapatkan eksposur ke aset digital melalui produk yang diperdagangkan di bursa (exchange-traded products/ETPs) yang menyediakan akses mudah, likuiditas, dan transparansi,” kata Jay Jacobs, kepala ETF tematik dan aktif AS di BlackRock.
SEC pada bulan Mei secara mengejutkan beralih ke persetujuan ETF spot-Ether pasca dengan enggan mengizinkan dana Bitcoin setelah pembatalan pengadilan pada tahun 2023.
Baca Juga: Yang Perlu Anda Tahu Tentang Ether dan ETF Spot
Ether adalah koin dari blockchain Ethereum, jaringan terpenting untuk layanan keuangan berbasis kripto. Beberapa penerbit, termasuk BlackRock dan Fidelity, membebaskan sebagian atau seluruh biaya ETF Ether untuk sementara waktu untuk menarik aset.
ETF Bitcoin sempat menggemparkan Wall Street dan telah menarik arus masuk bersih sekitar US$17 miliar (sekitar Rp ) sejak ditayangkan pada bulan Januari. Para komentator mengharapkan langganan yang jauh lebih sederhana untuk dana Ether.
Baca Juga: Prospek Ether di 2024
Ambil contoh, market maker aset digital Wintermute Trading Ltd mengatakan proyeksi analis yang umum diterjemahkan ke dalam arus masuk tahunan yang diantisipasi sekitar US$4,8 miliar—US$6,4 miliar untuk produk Ether di tahun pertama.
“Pandangan kami adalah permintaan aktual mungkin lebih rendah, berpotensi berkisar antara US$3,2 miliar dan US$4 miliar,” tulis perusahaan itu dalam sebuah laporan.
Staking
ETF Bitcoin diuntungkan dari narasi kontroversial yang menyebut token yang memimpin pasar sebagai emas digital, sesuatu yang tidak dimiliki Ether. Dana Ether juga tidak akan menawarkan imbalan staking (reward staking) untuk pemeliharaan blockchain, sebuah keuntungan yang dapat dimanfaatkan dengan memiliki token secara langsung.
Meski Bitcoin dipandang sebagai sebuah komoditas, SEC berpendapat bahwa sebagian besar token lainnya merupakan sekuritas yang tidak terdaftar. Atas dasar tersebut dia harus tunduk pada pengawasannya.
Staking adalah masalah utama karena menimbulkan pertanyaan tentang apakah Ether harus diperlakukan sebagai sekuritas. Ketua SEC Gary Gensler telah bersikap ambigu mengenai klasifikasi Ether.
Bitcoin telah melonjak 132% selama setahun terakhir dan mencapai rekor tertinggi hampir US$74.000 pada bulan Maret. Ether telah naik 88% selama 12 bulan terakhir.
Pada posisi terkini, hari Selasa, Bitcoin dan Ether mengalami koreksi tipis dengan perkiraan masing–masing di US$67.530 dan US$3.475 masing-masing pada pukul 11:45 di Singapura.
Akhir Juni lalu, VanEck dan 21Shares mengajukan pengajuan untuk produk yang berinvestasi di Solana, mata uang kripto terbesar kelima berdasarkan nilai pasar, upaya lain dari para penerbit ETF untuk meningkatkan permintaan aset digital.
(bbn)
