Bloomberg Technoz, Jakarta - Pembangunan Beach Club di Sanur, Bali mendapat penolakan dari masyarakat karena disebut tak cocok dan mengusik ketenangan serta diprediksi juga bakal menyebabkan kemacetan.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengutarakan akan melakukan pengecekan. Sandi juga akan berkoordinasi dengan Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini, yang merupakan warga Bali.
Walau banyak menerima penolakan, Sandiaga memastikan pembangunan sudah sesuai aturan. "Sanur destinasi luar biasa itu sudah sesuai peraturan," kata Sandiaga di virtual Weekly Brief Sandi with Uno.
Pengecekan perlu didorong lantaran bersamaan dengan pembangunan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) di Sanur.
"Kita juga pastikan agar semuanya sesuai dengan pariwisata yang berkualitas dan bermartabat," ujarnya.
Selain itu, Sandiaga menegaskan bahwa pembangunan Beach Club di Sanur tak mengganggu warga sekitar. Dipastikan juga turis mendapatkan pelayanan baik pariwisata yang berkualitas hingga bermartabat.
"Ini yang dipastikan supaya bisa ditangani. Kami akan pantau dan ini tentunya menjadi perhatian, bukan hanya dari Indonesia, tetapi mancanegara. Jadi, terima kasih sudah mengangkat ini. Nanti kami akan buka komunikasi kepada para netizen, termasuk juga Mbok Ni Luh Djelantik," katanya.
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Bali Ida Ayu Indah Yustikarini menjelaskan selama ini Sanur dikenal sebagai tempat pariwisata bagi turis asing. Bahkan katanya turis asing datang bukan untuk pertama kalinya.
Indah menyebut bangunan ini tentunya telah menjadi kebijakan dan aturan sesuai dengan online single submission (OSS) sesuai kewenangan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Denpasar.
"Kami yakin tentu saja kalau sampai lokasinya itu sudah dipilih, kemudian pembangunan sudah berlangsung tentu tidak bertentangan dengan aturan dan kebijakan yang berlaku di Denpasar," katanya.
Sebelumnya, Anggota terpilih DPD RI, Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik mengemukakan pandangan kritisnya bahwa pembangunan mal dan kelab yang berpotensi mengganggu ketenangan di Sanur.
Selain itu, kata dia pada dasarnya setiap kabupaten di Bali punya destinasi atau tempat wisatanya masing-masing.
Menurut Niluh Djelantik, jalanan dan pantai di Sanur menawarkan lingkungan wisata dengan suasana tenang dan kalem. Sehingga, jadi wisata favorit para turis orang tua atau lansia.
Oleh karena itu, kata dia suasana wisata di Sanur tidak dapat disamakan dengan Seminyak atau Canggu yang identik dengan ingar bingar.
(dec/spt)