Khine Lin Kyaw - Bloomberg News
Bloomberg, Panglima militer Myanmar Min Aung Hlaing telah mengambil alih tanggung jawab presiden yang sedang sakit parah, lebih dari sepekan sebelum junta memutuskan apakah akan memperpanjang masa pemerintahan darurat di negara Asia Tenggara yang sedang dilanda perang saudara tersebut.
Kementerian Penerangan Myanmar mengatakan bahwa Pelaksana Tugas (Plt) Presiden Myint Swe (73 tahun) telah menjalani cuti medis karena "gangguan saraf" dan tanggung jawabnya telah dialihkan kepada panglima junta pada hari Senin (22/7/2024).
Presiden sebagian besar merupakan peran seremonial tetapi sejak kudeta militer pada Februari 2021, junta mengandalkan Myint Swe untuk memberikan legitimasi sebagai pemerintah saat mereka berperang dengan kelompok-kelompok etnis bersenjata dan berupaya menopang ekonomi yang sedang runtuh.
Min Aung Hlaing akan memimpin pertemuan Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional yang dijadwalkan pada 31 Juli. Otoritas tertinggi negara ini akan memutuskan apakah pemerintahan darurat, yang pertama kali diberlakukan saat pengambilalihan kekuasaan oleh militer, akan diperpanjang.
Dengan peran baru ini, pemimpin junta juga akan menentukan waktu pelaksanaan Pemilu. Rezim militer telah berjanji untuk mengadakan pemilihan umum lebih dari dua tahun setelah kudeta, tapi mengundurnya ke tahun 2025, dengan alasan situasi keamanan di negara tersebut.
Militer menghadapi kerugian besar dalam pertempurannya melawan tentara etnis dan kelompok-kelompok perlawanan. Mereka telah kehilangan kendali atas sebagian besar negara bagian Rakhine di bagian barat, di samping bentrokan yang sedang berlangsung di beberapa bagian negara bagian Shan yang berbatasan dengan China dan di dekat Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar.
(bbn)