Logo Bloomberg Technoz

Harga Trio Logam Andalan RI Rontok, Timah Terjeblok

Dovana Hasiana
23 July 2024 11:00

Ingot dicetak dari timah cair di fasilitas pengolahan PT Timah di Mentok, Pulau Bangka./Bloomberg-Dimas Ardian
Ingot dicetak dari timah cair di fasilitas pengolahan PT Timah di Mentok, Pulau Bangka./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga komoditas logam non ferrous yang diperdagangkan di London Metal Exchange (LME) kompak melemah menjelang akhir Juli 2024, termasuk mineral-mineral andalan Indonesia seperti nikel, tembaga, dan timah.

Pertama, menyitir data LME Selasa (23/7/2024), harga nikel melemah 0,41% menjadi US$16.190/ton pada penutupan perdagangan Senin (22/7/2024). Adapun, level tersebut makin mendekati level terendah pada tahun ini yang berada di level US$15.921/ton pada 9 Februari 2024.

Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) memproyeksikan harga nikel berisiko makin anjlok dengan adanya janji Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mencabut ‘mandatori’ kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) pada hari pertama kembali memimpin pemerintahan, jika dirinya memenangkan Pilpres 2024.

Sekretaris Jenderal APNI Meidy Katrin Lengkey mengatakan kebijakan untuk lebih mendukung industri otomotif konvensional itu bakal berdampak kepada harga nikel, meski tidak menjelaskan seberapa dalam penurunan tersebut.

“Ini pasti akan berdampak ke harga nikel lagi. Pasti akan berdampak. Kita tidak bisa prediksi ya, karena ini kan konsumsi dunia. Namun, pasti akan menurun, namanya komoditas kan naik-turun ya,” ujar Meidy, Senin (22/7/2024).