"Jadi pimpinan DPRD kan luar biasa dan karir politiknya [Wibi] masih panjang," ujar dia.
Sikap politik ini sekaligus membukakan pintu bagi anggota koalisi atau partai politik lain untuk mengusung kadernya sebagai cawagub Anies. Partai Nasdem hanya menekankan perlunya komunikasi dan pembahasan tentang calon pendamping Anies di Pilkada DKI Jakarta.
Partai Nasdem hanya memberikan dua catatan soal sosok Cawagub yaitu elektabilitas sosok yang diajukan serta soliditas koalisi atas nama yang diusung. Mereka tak mau sosok cawagub justru memecah belah koalisi yang terbentuk untuk mengusung Anies.
"Jadi sejauh ini masing-masing partai monggo memberikan usulan," kata Willy.
Saat ini sudah tiga partai yang resmi mengusung Anies yaitu Partai Nasdem, PKB, dan PKS. Partai ini pun masih membuka peluang tambahan dari partai politik lain. Salah satunya dengan tak mengunci posisi cawagub sehingga partai politik lain berminat untuk berdialog membentuk koalisi.
Hal ini sekaligus menjadi kritik bagi PKS yang sudah terburu-buru mengunci paslon pada Pilkada DKI Jakarta yaitu Anies-Sohibul Iman.
(mfd/frg)