Nama Tan Sri sendiri merupakan gelar penghargaan kebangsaan Melayu dari Malaysia pada 2002 oleh Yang di-Pertuan Agong dan pemerintaha federal Malaysia untuk warga negara yang dianggap layak untuk menerimanya atas sumbangsih.
Dia merupakan pemilik perusahaan Genting Group, sebuah perusahaan konglomerat kasino, resor, dan minyak sawit. Dia juga merupakan dan putra kedua dari Lim Goh Tong, yang tak lain merupakan pendiri perusahaan tersebut.
Berdasarkan data Forbes per April 2024, Lim Khok Tay mengakumulasi kekayaan sebesar US$2,2 miliar atau setara Rp35,70 triliun.
Saat ini, Lim juga memiliki seorang istri bernama Cecilia Lim dengan 3 orang anak.
Pria kelahiran 16 Agustus 1951 silam tersebut meneruskan mengelola resor judi yang ditinggal mati oleh sang ayah pada Oktober 2007 itu. Walaupun, ia telah menjabat sebagai direktur Genting sejak 1976, ketika sang ayah masih hidup.
Ketika sang ayah pensiun pada Desember 2003, Lim sudah diangkat menjadi CEO Genting. Sejak saat itu lah, Lim terus berekspansi lewat Genting, terutama di industri pariwisata dan hiburan, termasuk resor judi hingga energi.
Di bawah kepemimpinan Lim, Genting mengembangkan merek-merek tempat rekreasi di berbagai belahan dunia seperti Resorts World Sentosa Singapura, Resort World Las Vegas, Maxims, Crockfords, hingga Awana SkyWay.
Perkebunan sawit dan properti
Selain resort, Lim nuga turut menggeluti bisnis perkebunan kelapa sawit melalui entitas usahanya, Genting Plantations Bhd (GENP) dengan menggenggam 54,6% saham yang berdiri sejak 1980.
Hingga saat ini, GENP memiliki lahan seluas mencapai sekitar 243.300 hektare (Ha) yang tersebar di Semenanjung Malaysia, Sabah, dan Kalimantan, Indonesia.
Selain itu, perusahaan juga mendiversifikan bisnisnya ke sektor properti perumahan hingga komersial melalui Genting Property Sdn Bhd, sebagai bagian dari GENP pada 1993.
Energi
Selain itu, Lim melalui Genting juga turut berbisnis di bidang tenaga listrik, minyak & gas (migas) melalui entitas usaha Genting Power Holdings Ltd dengan memiliki kapasitas listrik terpasang sebesar 3.548 Megawatt (MW).
Sementara itu, kapasitas operasi bersih yang dapat diatribusikan sebesar 1.825 MW dari kepemilikannya di pembangkit listrik tenaga batu bara dan angin yang tersebsar di Indonesia, Cina, dan India.
Kemudian, ada juga Genting Oil & Gas Ltd, dengan fokus ke aset migas, yang tersebar di ladang produksi minyak di Tiongkok dan ladang pengembangan gas di Indonesia.
(ibn/dhf)