Ekonomi AS yang ‘Mendingin’ kian menegaskan bahwa sudah saatnya ada pelonggaran moneter. Oleh karena itu, Bank Sentral AS, Federal Funds Rate diperkirakan bakal memangkas suku bunga, paling cepat September.
Selanjutnya, data inflasi penting yang menjadi acuan utama The Fed dalam menentukan kebijakan suku bunga acuan yaitu inflasi Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditures/PCE), di mana sebelumnya inflasi inti AS berhasil melambat di Mei, menandai kenaikan terkecil dalam enam bulan. Juga terkecil sejak November 2020.
Sedangkan yang terdekat, atau pada hari ini, investor menanti data penjualan rumah di AS serta indikator manufaktur dan jasa Richmond Fed.
Dari regional, Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, Bank Sentral China (Peoples Bank of China/PBOC) secara mengejutkan memangkas suku bunga acuan dengan tujuan untuk menyuntikkan ‘Nyawa’ baru ke dalam sektor properti yang sedang sekarat. Sementara itu, Partai Komunis China merilis rincian dari pertemuan pejabat tinggi yang membahas berbagai strategi untuk menggairahkan ekonomi yang masih lesu.
“PBOC menurunkan suku bunga Loan Prime Rate (LPR) bertenor 5 tahun (digunakan sebagai rujukan untuk menentukan suku bunga KPR) sebesar 10 bps menjadi 3,85% dari 3,95%. Suku bunga LPR bertenor 1 tahun diturunkan menjadi 3,35% dari 3,45%,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Ringkasan dari Rapat Pleno Partai Komunis minggu lalu memuat target ambisius untuk mencapai tujuan Xi Jinping dalam mengantarkan China sebagai ekonomi pasar sosialis berstandar tinggi dalam segala hal di tahun 2035.
Lebih lanjut, dokumen tersebut juga menjanjikan akses pasar yang setara dan dukungan bagi swasta dan BUMN serta membangun koordinasi internasional yang lebih baik dari kebijakan ekonomi.
(fad)