“Premis utama dari kampanye Biden adalah bahwa Presiden Donald Trump adalah seorang fasis otoriter yang harus dihentikan dengan cara apa pun,” katanya dalam sebuah unggahan di X segera setelah serangan tersebut. “Retorika tersebut mengarah langsung pada percobaan pembunuhan Presiden Trump.”
Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pria bersenjata itu dimotivasi oleh ideologi politik baik sayap kanan maupun kiri. Telinga kanan Trump terkena peluru, yang dia tutupi dengan perban sejak penembakan tersebut.
Upaya pembunuhan tersebut menyebabkan anggota kedua partai menyerukan untuk meredam retorika politik yang memanas menjelang pemilu November. Panggilan-panggilan tersebut hanya berumur pendek.
Trump, dalam pidato penerimaan nominasi Partai Republik pekan lalu, memulai dengan seruan untuk persatuan, tetapi kemudian beralih ke bahasa yang lebih gelap yang mengecam imigran.
Fokus 2024
Ingar-bingar seputar pemilu makin meningkat dalam beberapa hari terakhir, dengan Biden mengundurkan diri dari pemilu pada Minggu dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris untuk menjadi calon dari partainya.
Dia dengan cepat mendapatkan dukungan dari tokoh besar Partai Demokrat lainnya, dan kemungkinan besar akan memposisikan dirinya untuk memimpin partai tersebut.
“Gagasan memilih calon dari Partai Demokrat karena George Soros dan Barack Obama serta beberapa elite Demokrat masuk ke dalam ruangan yang dipenuhi asap dan memutuskan untuk membuang Joe Biden ke luar, itu bukanlah cara kerjanya,” kata Vance, Senin. “Itu adalah ancaman bagi demokrasi.”
Vance bercanda bahwa dia kesal karena dia tidak bisa berdebat dengan Harris sekarang karena dia akan menghadapi Trump di panggung debat pada September. Tidak jelas apakah Vance dan siapa pun yang akan menjadi wakil presiden dari Partai Demokrat akan berdebat sebelum pemilu.
(bbn)