Logo Bloomberg Technoz

Indonesia Setujui Produksi 240 Juta Ton Bijih Nikel pada 2024 

Dovana Hasiana
23 July 2024 05:30

Sebuah dump truck melintasi jalan akses di tambang nikel diMorowali, Sulawesi Tengah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Sebuah dump truck melintasi jalan akses di tambang nikel diMorowali, Sulawesi Tengah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pemerintah sudah menyetujui rancangan kerja dan anggaran biaya (RKAB) pertambangan nikel untuk memproduksi sebanyak 240 juta ton bijih pada 2024. 

Sementara itu, kebutuhan dari nikel saat ini hanya sejumlah 210 juta ton. Dengan demikian, Arifin membantah banyak RKAB nikel yang belum disetujui. 

Enggak, sekarang RKAB sudah 240 juta ton, kebutuhannya cuma 210 juta ton,” ujar Arifin saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan di Jakarta Pusat, Senin (22/7/2024).

Plt Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Bambang Suswantono juga mengatakan pemerintah sudah menyetujui RKAB sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Senada dengan Arifin, Bambang mengatakan jumlah RKAB yang disetujui sudah melebihi kuota yang dibutuhkan negara.