Kerusuhan Haruku pecah pada 25–27 Januari 2022 dengan melibatkan dua desa yang saling bertetangga yakni Kariuw dan Desa Ori Pelauw. Peristiwa ini awalnya dikaitkan dengan konflik antaragama karena dua wilayah ini memiliki perbedaan kepercayaan. Warga Pelauw dan Ori bergama Islam sementara warga Kariu beragama Kristen Protestan.
Akan tetapi, pemerintah mengklaim, konflik lahir karena tak ada kesepakatan soal batas wilayah. Kejadian bermula dari aksi warga menggarap lahan yang masih disengketakan. Saat itu ada salah satu warga Kariuw yang membuka kebun, aksi tersebut memancing respon protes warga Ori.
(mfd/frg)
No more pages