Perkembangan ini membuat investor memilih menempatkan dana di aset yang dipandang aman (safe haven). Salah satu yang jadi pilihan sepertinya adalah emas.
Pada pukul WIB, harga emas dunia di pasar spot dibanderol US$ 2.401,18/troy ons. Naik 0,26% dibandingkan akhir pekan lalu. Peningkatan permintaan di tengah ketidakpastian pasar membuat harga sang logam mulia bergerak ke utara.
“Emas pasti diuntungkan saat terjadi guncangan politik,” tegas Kyle Rodda, Analis Capital.com, seperti diberitakan Bloomberg News.
Kemudian, pengunduran diri Biden dari pilpres AS bisa membawa konsekuensi berbeda bagi pasar keuangan. Apabila jalan Trump untuk kembali ke Gedung Putih makin mulus, maka ada kemungkinan AS akan menjalankan kebijakan fiskal longgar dengan defisit anggaran yang makin dalam.
Artinya, penerbitan surat utang pemerintah di AS akan bertambah. Alhasil, harga akan turun dan imbal hasil (yield) meningkat.
Kenaikan yield akan menjadi sentimen positif bagi dolar AS. Sebab, imbalan yang menarik di US Treasury Bonds akan mendorong aksi borong dolar.
“Ke depan, sepertinya pasar akan meminta premi yang lebih besar,” ujar Fredrik Repton, Senior Portfolio Manager di Neuberger Berman, juga dikutip dari Bloomberg News.
(aji)